5 Cara Diagnosis Kanker Payudara Supaya Tertangani Sejak Dini
Yudhy.Net, Batavia – Bulan Peduli Kanker Payudara yang jatuh pada bulan Oktober merupakan saat yang tepat untuk mengenang gerakan deteksi pertama kanker payudara.
Dengan diagnosis dini, kanker payudara dapat didiagnosis sejak dini dan diobati dengan tepat.
“Semakin dini kanker payudara terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhannya,” kata konsultan ahli bedah onkologi Eka Hospital Bekasi, Budi Harapan Siregar, dalam siaran persnya, Sabtu (12/10/2024).
Menurut Budi, setidaknya ada lima cara untuk mendiagnosis kanker payudara, yaitu: Pemeriksaan fisik dan klinis
Sebelum merekomendasikan prosedur medis lebih lanjut, dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah Anda memiliki massa payudara atau tidak. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien untuk mengetahui risiko pasien. Mamografi
Mamografi adalah prosedur diagnostik payudara yang cukup akurat. Tes ini biasanya dilakukan ketika dokter menemukan adanya massa dan ingin memeriksa area tersebut lebih lanjut. USG payudara
USG payudara (USG) dilakukan menggunakan gelombang suara untuk memvisualisasikan jaringan payudara. USG payudara digunakan untuk menentukan apakah massa payudara mengandung jaringan padat atau cairan. MRI payudara
MRI atau MRI payudara adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang magnet dan suara. MRI payudara dapat memberikan gambaran payudara yang lebih detail. Biopsi
Biopsi adalah prosedur pengambilan jaringan payudara untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan jaringan laboratorium dapat menentukan apakah benjolan payudara bersifat jinak atau ganas (bersifat kanker). Selain itu, para ahli menentukan jenis kanker.
Ada banyak tanda atau gejala yang mungkin berhubungan dengan kanker payudara, yaitu: Benjolan atau penebalan payudara di area dada. Puting yang menarik ke dalam. Perubahan warna kulit payudara menjadi memerah atau menggelap. Perubahan tekstur kulit sekitar payudara seperti kerak emas. Ubah ukuran payudara. Kulit di area dada tampak bersisik.
Dengan asumsi penyebab kanker payudara diketahui, maka segala upaya pencegahan kanker payudara harus ditujukan untuk mengurangi risiko.
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat merupakan salah satu cara utama untuk mencegah peningkatan risiko kanker.
Perilaku untuk mencegah kanker payudara antara lain: Lakukan SADARI (pemeriksaan payudara) secara teratur. Pemeriksaan payudara tambahan di rumah sakit secara berkala. Batasi atau hindari konsumsi alkohol. Berolahraga secara teratur. Pertahankan berat badan ideal.
Kanker payudara tergantung pada stadium kanker dan kondisi pasien. Namun, ada banyak pilihan yang tersedia, termasuk: Pembedahan
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat seluruh jaringan kanker atau jaringan payudara untuk mencegah kanker menyebar atau muncul kembali.
Dokter juga terkadang mengangkat jaringan kelenjar getah bening untuk mengangkat sel kanker. Radioterapi
Radioterapi menggunakan gelombang radio untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi dapat diberikan setelah operasi, sebelum atau segera setelah prosedur.
Ada pula teknologi IORT atau Intraoperative Radiation Therapy untuk mengatasi sel kanker. Terapi radiasi ini diberikan segera setelah operasi untuk mencegah penyebaran sel kanker ke area lain. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan yang diberikan melalui mulut, intravena, atau ditanamkan ke dalam tubuh. Tujuannya adalah untuk memperkecil ukuran tumor atau membunuh sel kanker. Terapi hormon
Jenis kanker payudara tertentu berkembang karena adanya hormon tertentu. Terapi hormon bertujuan untuk menghambat hormon yang mendukung pertumbuhan kanker. Terapi Bertarget
Terapi bertarget menggunakan obat-obatan khusus yang membunuh sel kanker target tertentu. Perawatan ini biasanya mengurangi ukuran tumor sebelum operasi. imunoterapi
Imunoterapi dilakukan dengan obat-obatan khusus yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh pasien sehingga sistem kekebalan tubuh menemukan dan menghancurkan sel kanker.
“Pengobatan kanker payudara biasanya merupakan kombinasi dari enam pengobatan yang tersedia. Untuk itu, penting untuk memilih fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas lengkap dan menyeluruh. Dengan begitu, proses pengobatan Anda akan lebih mudah,” kata Budi.