Yudhy.Net – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan peraturan yang melarang pemberian, minum, dan penjualan sirup kepada anak-anak. Termasuk memberikan bimbingan mengenai cara aman memberikan obat pada anak.
Langkah ini untuk memantau meningkatnya kejadian penyakit ginjal kronis pada anak. Sejak 18 Oktober, sebanyak 206 anak mengalami gagal ginjal akut di 20 provinsi, dan 99 di antaranya meninggal.
Bagaimana cara aman memberikan obat pada anak? Setidaknya ada 8 hal yang harus diperhatikan orang tua saat memberikan obat pada anaknya.
Kementerian Kesehatan melalui situs healthnegeriku.kemkes.go.id mengimbau masyarakat untuk menggunakan obat dengan benar sesuai resep dokter. Dan perhatikan informasi yang tertera pada kemasan obat.
Berikut ini beberapa cara minum obat yang aman khususnya bagi anak-anak: Jangan meminum obat sesuai petunjuk pemakaian, baca peringatan pada kemasan obat Jangan memakan obat yang sudah dibuka dan disimpan dalam waktu lama. Minumlah obat pada waktu yang bersamaan. pusat layanan Dapatkan apotek resmi atau berlisensi.
Selain itu, masyarakat umum untuk sementara diimbau untuk tidak memberikan obat dalam bentuk sirup/cair kepada anak-anak. Sementara itu, petugas kesehatan tidak meresepkan obat cair.
Apotek dan toko diminta tidak menjual obat dalam bentuk sirup sampai hasil penelitian dan investigasi resmi Kementerian Kesehatan keluar.
Kini Kementerian Kesehatan sedang berupaya mencari penyebab gagal ginjal kronik pada anak. Operasi pencarian masih berlangsung dan akan terus dilakukan.
Alternatifnya, anak dapat diobati dengan menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, supositoria (anal) atau lainnya.
Oleh karena itu, bila anak Anda menunjukkan gejala gangguan ginjal berat, Anda dapat segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat. Gejalanya adalah: Sangat sedikit atau tidak ada urin sama sekali.
Demikian penjelasan cara aman minum obat untuk anak. Perhatikan obat-obatan yang Anda konsumsi dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
