84 Siswa Dari Indonesia Terpilih Magang di Jepang
Jakarta – Indonesia sedang giat mengarahkan mahasiswa terbaiknya untuk berlatih atau magang di Jepang.
Melalui Matsushita Gobel Foundation (YMG) yang memberikan pelayanan kepada masyarakat luas di bidang pendidikan teknik, manufaktur, manajemen, pelatihan kerja disiplin dan etika kerja, dengan kata lain Lembaga Pelatihan Teknik. (TITP) dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 03/2024), lot XII. Acara ini merupakan pelepasan 84 mahasiswa ke Jepang.
Selain itu, proyek ini merupakan niat YMG untuk mendukung pertumbuhan jumlah pekerja terampil di Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan perekonomian yang kompetitif.
“Kami berharap setelah peserta program menyelesaikan magang, mereka dapat mentransfer keterampilan yang mereka pelajari dari Jepang untuk berlatih di sektor publik guna membantu bertemu dengan para ahli di Indonesia,” lapor YMG. dalam kata-katanya.
Sejak tahun 2017, YMG telah mengirimkan total 380 mahasiswanya ke Jepang.
Pertemuan ini dihadiri oleh Ida Fauziyah selaku Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai bentuk dukungan dari pemerintah Indonesia. “Program pendidikan luar negeri merupakan upaya penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) negara kita sesuai instruksi Presiden untuk memfasilitasi dan mengembangkan program pendidikan khususnya di luar negeri untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas tenaga kerja Indonesia. “ucap Ida.
“Proyek ini merupakan bagian dari visi utama Pembangunan Indonesia Emas 2045 yang menjadikan pembangunan manusia sebagai faktor kuncinya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada YMG yang telah menyelenggarakan Diklat Magang Teknik yang mempunyai program studi di Jepang. Semoga dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi para pelaku profesional dari sektor swasta. “
Pada saat yang sama, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, memberikan sambutan.
“Tahun lalu kita memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia yang menjadi peristiwa penting yang mencerminkan kerja sama kedua negara dalam berbagai hal. hubungan.
Menurutnya, gagasan Yayasan Matsushita Gobel dapat sangat membantu mempererat persahabatan dan hubungan kedua negara.
Proyek ini akan bermanfaat bagi Jepang, yang menghadapi penurunan angka kelahiran dan populasi menua, serta Indonesia, yang mengalami bonus demografi dan memiliki generasi muda yang makmur.
Sebagai referensi, lebih dari 100.000 warga Indonesia telah berpartisipasi dalam program pelatihan teknis di Jepang selama lebih dari 30 tahun untuk mengembangkan sumber daya manusia dan memberikan keterampilan.
Banyak dari mereka yang kembali ke Indonesia dan memulai usaha besar berdasarkan keterampilan yang mereka peroleh di Jepang.
“Saya berharap para peserta pelatihan berhasil menyelesaikan tugasnya dan menjadi juara dalam mempererat hubungan baik antara Jepang dan Indonesia.”
Sekadar informasi, pekerja magang yang dikirim merupakan seleksi dari orang-orang yang pernah bekerja atau pernah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di salah satu perusahaan Panasonic Gobel Group. Ini merupakan faktor penting untuk mengevaluasi kemampuan peserta dalam suatu usaha bisnis.
Kelanjutan program ini akan memastikan pelatihan talenta lokal agar memberikan dampak maksimal terhadap peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia.
Sebelum berangkat, para pemagang menjalani pelatihan intensif selama lima bulan dengan dibantu oleh instruktur dari YMG dan lulusan yang telah menyelesaikan program magang.
Persiapan tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari mempelajari standar kesehatan dan keselamatan kerja di Jepang, hingga hal-hal yang menunjang aktivitas sehari-hari, seperti isolasi masakan Jepang, adat istiadat dan budaya masyarakat Jepang, serta praktik masakan Jepang.
Kami berharap para peserta magang lebih siap dan percaya diri dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan ilmunya semaksimal mungkin di Jepang.
“Secara keseluruhan, perubahan teknologi penting dalam mempromosikan bakat lokal. Dengan memperkenalkan pekerjaan baru, pengetahuan dan keterampilan baru, perubahan teknologi membuka pintu era baru bagi pelajar, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Indonesia akan pekerja terampil. kata Rachmat Gobel, direktur dan pemegang saham Gobel Kelompok.
“Dalam hal ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia bukan hanya jawaban bagi perkembangan perusahaan, namun merupakan kunci pemanfaatan peluang ekonomi yang terbuka di masa depan secara maksimal. Baca artikel edukasi menarik lainnya di tautan ini