Yudhy.Net, Jakarta PT Sohnne Furnitur Internasional, pionir produksi furnitur dari desain ikonik abad ke-20, mengungkapkan rencana ambisiusnya untuk mendominasi pasar furnitur Amerika pada tahun 2025.
Dengan kombinasi inovasi dan komitmen terhadap keberlanjutan, PT Sohnne siap memperkuat pengaruh internasionalnya dan memperluas jangkauannya di Amerika Serikat.
Laurent Putra, pendiri dan direktur pelaksana PT Sohnne Furnitur Internasional, menjelaskan melalui kerja sama internasional ini, pihaknya mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Kami selalu berusaha untuk melampaui standar internasional. “Produk kami tidak hanya sekedar furnitur, melainkan pembaruan desain ikonik yang cocok untuk masa kini,” kata Laurent Putra dalam keterangannya, Jumat (25/10/2024).
Dengan mengedepankan ketahanan dan kualitas, kami menciptakan furnitur yang tidak hanya estetis namun dapat bertahan lebih lama. dia menambahkan.
Selain itu, untuk memperkuat posisinya di pasar, perusahaan menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Teknologi ini memungkinkan pelanggan untuk melihat produk dalam 3D dan memposisikannya secara virtual di tempatnya.
“Hal ini meningkatkan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan imersif serta memberikan pelanggan gambaran nyata tentang tampilan produk di rumah mereka,” kata Laurent.
Tak hanya itu, perusahaan juga menawarkan aplikasi iOS dan dukungan telepon 24/7 yang memudahkan pelanggan mendapatkan informasi dan bantuan saat mereka membutuhkannya.
Oleh karena itu, perusahaan terus berinovasi dalam memberikan layanan pelanggan yang personal dan responsif.
Dia berkata: “Fitur lainnya, termasuk opsi pembayaran yang fleksibel seperti Affirm dan Afterpay, serta Mulberry Insurance juga menambah nilai Sohnne dalam meyakinkan pelanggannya.
Perusahaan juga berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030. Pasalnya, perusahaan ini terus menggunakan bahan daur ulang dan energi terbarukan di seluruh tahapan produksinya.
“Bermitra dengan Conservation International juga merupakan komitmen untuk melindungi ekosistem penting, termasuk hutan dan lahan basah. Inovasi, kualitas, dan keberlanjutan adalah pilar kami,” ujarnya.
Sebelumnya, Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengumumkan pertumbuhan pasar ekspor furnitur Indonesia diperkirakan 5-8%, sedangkan pertumbuhan pasar dalam negeri diperkirakan 4-6%. Hal tersebut diungkapkan Ketua HIMKI Abdul Sabour.
Abdul Sabour seperti dikutip pada Sabtu (28/9): “Inisiatif pemerintah mendukung industri furnitur adalah program pemulihan mesin dan peralatan industri perkayuan, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dan mendukung pengembangan industri hulu.” /2024 ).
Sementara itu, Wiradadi Suprayogo, Ketua Asosiasi Penggergajian dan Pengerjaan Kayu Indonesia (ISWA), mengatakan permintaan furnitur meningkat tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional.
Dikatakannya: “Lokasi Indonesia yang strategis dan kekayaan keanekaragaman bahan baku yang tidak dapat ditemukan di negara atau benua lain menjadi penopang utama peningkatan produktivitas, sehingga mendorong Indonesia menjadi pusat ekspor yang strategis. Industri furnitur Indonesia memiliki potensi. Ada pertumbuhan yang luar biasa. .”
Pasar furnitur Indonesia mengalami pertumbuhan fenomenal, yang diproyeksikan tumbuh pada CAGR sebesar 6,33% (2023-2028), menciptakan ukuran pasar sebesar $4,24 miliar pada tahun 2028, yang merupakan rata-rata dari berbagai laporan penelitian.
Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan kelas menengah di Indonesia dan urbanisasi yang pesat, sehingga menciptakan peningkatan permintaan terhadap furnitur tidak hanya di dalam negeri namun juga di pasar internasional.
Strategi Indonesia dan kapasitas produksi yang terus meningkat menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspor yang strategis.