Wartawan Yudhy.Net.com, Fahdi Fahlevi melaporkan
Yudhy.Net.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Dikti-Sainstek), Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan tidak ada kewajiban bagi lulusan asing untuk menggunakan dana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pulang juga di negaranya.
Plt. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Togar M Simatupang mengatakan, pidato Satrio merupakan upaya mendorong anak-anak negara berkontribusi pada dunia.
Ia mencontohkan keberhasilan masyarakat dari banyak negara Asia yang mampu membuka peluang di bidang visi.
“Hal ini sudah terlihat secara luas di negara-negara seperti India, Tiongkok, Sri Lanka bahkan Malaysia sudah dimulai sekarang. Beberapa ilmuwannya sudah dikenal di luar negeri dan membuka peluang. Pelatihannya sudah banyak ya, kita tidak meragukannya, ”ujarnya Togar di Kantor Kementerian Pendidikan dan Teknologi, Jakarta, Rabu (12/11/2024).
Menurut Togar, negara Indonesia mempunyai peluang lebih besar untuk pengembangan pekerjaan di luar negeri dibandingkan Indonesia. Menurutnya, negara Indonesia bisa masuk ke organisasi internasional.
Banyak organisasi internasional, kata Togar, yang bisa memberikan manfaat bagi Indonesia jika memiliki jejaring sosial.
“Kalau potensinya lebih besar, seperti ke NASA misalnya. Atau terjun ke industri pangan, ayo ajak masyarakat bicara Silicon Valley seperti itu,” kata Togar.
“Memang ada sesuatu yang disebut Kendall, Kendall Square di Boston. Ini lebih umum daripada Silicon Valley. Untuk apa? Bioteknologi. Nah, jika orang-orang ini bisa masuk ke sana, mereka bisa berkomunikasi dengan kita. Untuk masalah gizi, pelindung jantung dan lainnya,” tambah Togar.
Namun, Togar mengatakan penerima beasiswa LPDP harus menyampaikan laporan jika tidak kembali ke negaranya.
Selain itu, mereka juga harus menyiapkan rencana layanan ketika tinggal di luar negeri.
