Bangun 3 Juta Rumah, Maruarar Sirait Bakal Colek Pengusaha

Bangun 3 Juta Rumah, Maruarar Sirait Bakal Colek Pengusaha

Yudhy.Net, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Hub Rakhban, Marwad Haret mengatakan, konsep proyek pembangunan rumah senilai 3 juta itu ia sampaikan kepada Presiden Prabowo Subiani.

Maruar telah memperkenalkan konsep gotong royong untuk pembangunan 3 juta rumah.

“Sekarang negara memanggil, saya siap mengabdikan diri. Saya juga sudah menelepon teman-teman pengusaha yang bisa membantu,” kata Marurar (21/10/2024).

“Nanti mungkin negara dan teman-teman (pengusaha) bisa membantu membangunnya sebagai bagian dari CSR mereka. Saya kira harus berdasarkan undang-undang,” imbuhnya.

Ia berpendapat, sistem pembangunan 3 juta rumah harus transparan agar masyarakat percaya terhadap proyek tersebut.

Selain itu, ia juga akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan Shri Mulyani Handwati untuk mencari insentif perumahan low-indian (MBR).

“Jadi nanti saya akan bertemu dengan Menteri Keuangan untuk membahas apakah masyarakat bawah dan rakyat kecil juga harus dikenakan pajak,” ujarnya.

Namun pihak Marwar belum bisa memastikan apakah insentif tersebut berupa keringanan pajak atau lainnya.

Skema perumahan senilai 3 juta per tahun yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Prabowo membawa harapan baru bagi masyarakat.

Dengan anggaran ratusan triliun, program ini tidak hanya berpotensi meningkatkan real estat, tetapi juga memberikan lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan hunian yang layak.

Berdasarkan roadmap tim Satgas Perumahan, program ini akan membangun 3 juta unit rumah setiap tahunnya, dimana 1 juta unit diantaranya akan dibangun di kawasan masyarakat berpendapatan rendah (MBR) perkotaan dan 2 juta unit di perdesaan.

“Pengentasan kemiskinan adalah prioritas utama Presiden Prabowo dan sektor perumahan adalah salah satu alatnya. Proyek ini benar-benar akan menggerakkan sektor ini, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan sirkulasi ekonomi di berbagai sektor,” kata Hashim Djojojahadikusumo, Ketua Satgas Perumahan. Ditulis pada Senin (21/10/2024): Kemungkinan Solusi dan Implikasi Finansial

Berdasarkan kajian BTN, rata-rata harga jual rumah subsidi di perkotaan adalah 200 juta, sedangkan di pedesaan sekitar 100 juta Rp400 triliun setiap tahunnya. Angka ini mungkin lebih tinggi mengingat harga rumah yang berbeda-beda. Daerah tidak selalu seragam.

Dana besar ini akan disalurkan kepada pengembang kecil dan menengah, terutama yang fokus membangun perumahan bersubsidi di pedesaan.

Proyek perumahan juga akan berkembang menjadi 183 subsektor usaha lainnya, mulai dari pemasok material konstruksi seperti semen, batu bata, dan baja hingga UMKM untuk memenuhi kebutuhan proyek seperti gedung dan tenaga kerja.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *