Cara Mengenali Tanda-tanda Angin Duduk, Ketahui Gejala dan Pertolongan Pertamanya

Cara Mengenali Tanda-tanda Angin Duduk, Ketahui Gejala dan Pertolongan Pertamanya

Yudhy.Net, Jakarta Angina duduk atau dikenal dengan angina pectoris dalam dunia medis merupakan suatu kondisi nyeri dada yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah jantung. Penyakit ini terjadi ketika suplai darah beroksigen ke jantung terganggu, biasanya karena adanya penyumbatan pada arteri jantung akibat timbunan lemak atau kolesterol. Nyeri ini bisa dialami oleh siapa saja, namun seringkali bisa juga dipengaruhi oleh penyakit jantung dan aktivitas berat yang meningkatkan kerja jantung.

Orang-orang mengalami apa yang terasa seperti serangan jantung mendadak, dengan nyeri dada parah yang menyebar ke lengan, rahang, atau punggung. Gaya hidup yang kurang gerak sering kali sama dengan serangan jantung, meski ada perbedaan penting di antara keduanya. Memahami cara mencegah dan mengobati kondisi ini penting untuk menghindari masalah serius pada kesehatan jantung.

Berikut cara mengenali tanda-tanda topan seperti dilansir Yudhy.Net pada Selasa (5/11) dari berbagai sumber.

Aritmia disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah jantung, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung. Penyempitan pembuluh darah jantung disebabkan oleh penumpukan plak yang terbuat dari lemak, kolesterol, fibrin, dan trombosit yang berat pada dinding arteri. Akibatnya pasokan oksigen ke otot jantung terganggu dan menimbulkan rasa nyeri.

Faktor risiko angina termasuk merokok, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik, menurut situs resmi Siloam Hospitals. Usia di atas 45 tahun dan riwayat penyakit jantung dalam keluarga meningkatkan risiko angina pektoris.

Kondisi kesehatan lain seperti diabetes juga dapat mempengaruhi kesehatan pembuluh darah dan jantung secara keseluruhan.

Gejala utama angina adalah nyeri dada seperti terbentur beban berat atau benda berukuran besar. Nyeri ini seringkali menjalar ke bagian tubuh lain, seperti lengan kiri, leher, dagu, atau punggung, dan seringkali disertai rasa tercekik. Angin duduk ditandai dengan nyeri dada yang parah dan sering kali diperburuk dengan olahraga.

Selain nyeri dada, penderita angina juga sering mengalami pusing, mual, keringat dingin, dan kelelahan. Pada kasus angina tidak stabil, nyeri dada dapat terjadi bahkan saat istirahat, yang mengindikasikan tingginya risiko gagal jantung. Gejala yang tidak kunjung hilang memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Dari situs resmi RS Pondok Indah, jika mengalami gejala angina, hal pertama yang harus dilakukan adalah segera menghentikan aktivitas dan usahakan istirahat.

Beristirahat dengan posisi kepala terangkat di atas tubuh dan mengontrol pernapasan akan membantu tubuh rileks. Bagi penderita angina, mengonsumsi obat yang diresepkan dokter dapat membantu mengurangi nyeri dada.

Namun, jika gejalanya tidak mereda, sebaiknya cari pertolongan medis. Dokter melakukan beberapa tes seperti elektrokardiogram (EKG), ekokardiografi, atau CT scan untuk memastikan kondisi jantung dan menentukan pengobatan yang tepat.

Pengobatan angina tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi jantung. Dokter Anda mungkin meresepkan obat seperti nitrat, beta blocker, pengencer darah, atau antagonis kalsium untuk meringankan gejala dan mencegah penyumbatan lebih lanjut.

Dalam kasus yang parah, dokter mungkin merekomendasikan prosedur seperti pencangkokan bypass arteri koroner atau pemasangan stent untuk mengembalikan darah ke jantung. Prosedur ini biasanya dilakukan jika pasien tidak memberikan respons yang baik terhadap pengobatan atau jika risiko gagal jantung tinggi.

Angina dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol merupakan langkah baik untuk menjaga kesehatan jantung. Olahraga teratur penting untuk memperkuat otot jantung dan menjaga berat badan.

Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin terutama tekanan darah, kolesterol dan gula darah sangat dianjurkan bagi orang yang berisiko mengalami angiotensin II. Manajemen stres yang tepat, melalui teknik relaksasi atau meditasi, juga dapat membantu mencegah stres emosional.

Mustahil. Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung, sedangkan gagal jantung dapat merusak otot jantung.

 

Hentikan gerakan, rileks dan tahan napas. Jika rasa sakitnya tidak kunjung hilang, hubungi layanan medis. Penderita angina memiliki resep obat tertentu yang dapat diminum untuk meredakan gejala.

 

Denyut jantung dapat dikontrol dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Obat-obatan dan, dalam beberapa kasus, beberapa perawatan medis dapat membantu meringankan dan mencegah serangan angina.

 

Menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, mengonsumsi makanan seimbang, berolahraga, serta rutin mengontrol tekanan darah dan kolesterol sangat efektif dalam mencegah penyakit flu.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *