Cara Mengolah Cumi agar Empuk dan Bebas Amis

Cara Mengolah Cumi agar Empuk dan Bebas Amis

Yudhy.Net, Jakarta Cumi-cumi merupakan salah satu makanan laut yang sering digemari karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang kenyal. Makanan ini bisa diolah menjadi berbagai masakan lezat, seperti cumi goreng tepung, cumi tumis, dan cumi paps kaya bumbu. Namun banyak orang yang mengalami kendala pada bau amis dan tekstur cumi yang terkadang terasa alot sehingga mengurangi kenikmatan memakannya.

Kabarnya pada Jumat (8/11), seorang YouTuber bernama Irma Fatmavati membagikan tips jitu dalam video unggahannya yang viral. Dalam video tersebut Irma mendemonstrasikan teknik membersihkan dan merendam cumi dengan bahan sederhana untuk menghilangkan aroma amis dan menjaga empuk cumi.

Membersihkan cumi sebelum dimasak merupakan langkah penting yang sering diabaikan. Irma menyarankan untuk mencuci cumi hingga bersih dengan air mengalir dan memastikan semua kotoran dan tinta hitam pada permukaan cumi hilang. Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan residu dan bahan-bahan yang dapat mempengaruhi aroma dan tekstur.

Tak hanya tintanya, seluruh bagian luar dan dalam cumi juga harus bersih, karena kotoran yang tersisa dapat menimbulkan bau amis yang tidak sedap. Pastikan permukaan benar-benar bebas dari sisa kotoran atau tinta hitam untuk mengurangi bau amis, kata Irma dalam video tersebut.

Setelah cumi dibersihkan, Irma Fatmawati menambahkan parutan jahe sebagai bahan utama untuk menghilangkan bau amis. Dalam video YouTube-nya, ia memarut dua potong jahe yang sudah dicuci dan memasukkannya ke dalam mangkuk berisi air. Jahe memiliki aroma yang kuat sehingga mampu menetralkan bau amis pada makanan laut, termasuk cumi.

Parutan jahe kemudian dicampur dengan sedikit air agar lebih merata. Menurut Irma, jahe selain ampuh menghilangkan bau tak sedap, juga turut menjaga tekstur cumi agar tidak alot saat dimasak.

Setelah parutan jahe tercampur dengan air, Irma menyarankan untuk menyaring campuran tersebut sebelum dituangkan ke dalam mangkuk cumi. “Kalau sudah merata, tuang melalui saringan,” jelasnya sambil mengingatkan agar ampas jahe tidak masuk ke dalam bumbu marinasi.

Proses penyaringan ini juga membantu mendistribusikan campuran jahe secara lebih merata dan menyerap lebih baik ke dalam cumi, sekaligus memaksimalkan efek aroma segar yang dihasilkan. Menurut pengalaman banyak netizen yang menonton, penggunaan jahe dalam cara ini sangat efektif menghilangkan bau amis pada cumi.

Selain jahe, Irma juga menggunakan air jeruk nipis yang memiliki khasiat serupa. Dijelaskannya, campuran jeruk nipis ini memberikan manfaat ganda, yakni membantu menghilangkan bau amis dan melembutkan tekstur cumi. “Marine cumi 15 menit agar kedua bahan terserap sempurna,” lanjut Irma dalam video tersebut.

Kandungan asam pada jeruk nipis berfungsi memecah protein penyebab cumi alot. Dengan cara ini, selain menghilangkan bau amis, cumi yang direndam dalam jeruk nipis menjadi empuk dan siap untuk diolah lebih lanjut.

Setelah proses marinasi selesai, Irma menyarankan untuk mengeringkan air rendaman dan membuang cumi tanpa dicuci lagi. Menurutnya, cumi-cumi tersebut sudah siap dimasak dengan bumbu pilihan, tanpa harus langsung dicuci dengan air. Teknik ini praktis dan mempersingkat waktu persiapan memasak cumi.

“Setelah 15 menit, tiriskan air rendaman dan segera tiriskan, cumi siap dimasak,” kata Irma. Teknik ini terbukti ampuh hingga netizen pun ramai memuji cara yang dibagikan Irma karena hasilnya memuaskan.

Bagaimana cara menghilangkan bau amis pada cumi?

Untuk menghilangkan bau amis pada cumi, Anda bisa menggunakan campuran parutan jahe dan perasan jeruk nipis seperti yang dilakukan YouTuber Irma Fatmavati. Bahan alami ini dikenal efektif menetralkan bau ikan.

 

Jeruk nipis memang bisa membantu, namun kombinasi dengan jahe meningkatkan efektivitasnya dalam menghilangkan bau amis dan melembutkan tekstur cumi.

 

Berdasarkan cara yang dibagikan Irma, sebaiknya cumi direndam selama 15 menit agar bahan terserap dengan baik dan mendapatkan hasil terbaik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *