Yudhy.Net – Sekitar 7.500 karyawan Twitter masih merasa khawatir setelah adanya kabar PHK, seperti dilansir The Washington Post. CEO Tesla yang diakuisisi Twitter, Elon Musk, mengatakan kepada calon investor pada Sabtu (22/10/2022) dari The Verge bahwa ia berencana melakukan PHK secara drastis untuk mengurangi biaya.
Musk memiliki tenggat waktu 28 Oktober 2022 untuk menyelesaikan pembelian Twitter. Untuk menandai kesepakatan tersebut, Twitter membekukan kompensasi saham karyawannya, Bloomberg melaporkan.
Sebelum tawaran Musk, manajemen Twitter berencana memangkas hampir seperempat tenaga kerjanya dan memotong gaji sebesar $800 juta. Logo Twitter. (Stok Shutterstock)
Mantan kepala spam dan metrik kesehatan Twitter menyebut pemotongan yang diusulkan Musk, yang lebih besar, “tidak terpikirkan.”
Pengguna kemungkinan besar akan langsung merasakan perbedaannya. Hal ini merupakan dampak dari PHK. Akibatnya, Twitter kemungkinan akan mengalami lebih banyak peretasan.
Sementara itu, NBC News mengatakan Twitter telah memberi tahu karyawannya untuk tidak mempercayai rumor bahwa hampir 75% dari mereka akan dipecat jika Elon Musk akhirnya mengambil alih Twitter.
Dalam email kepada karyawannya, penasihat umum Twitter Sean Edgett menegaskan bahwa rumor atau dokumen yang bocor tersebut tidak benar. Jadi kita harus menunggu faktanya terungkap, menurut salinan email dari NBC News.
“Ketahuilah bahwa begitu kita mencapai kesepakatan, akan terus ada banyak rumor dan spekulasi publik,” tulis Edgett.