Yudhy.Net, Jakarta – Yayasan FKS bekerja sama dengan PT Tiga Pilar Sejahtera, pada Jumat (13/12) telah menyelesaikan pembangunan Sarana Air Bersih Umum (Sabuk) di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Saragen, Pulau Jawa Pusat selesai. . /2024).
Pembangunan fasilitas air bersih ini akan dimulai pada pertengahan tahun 2024 sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak terhadap akses air bersih di wilayah tersebut.
Fasilitas ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih lebih dari 800 kepala keluarga (KK) di lima desa Dukoh Sepat, Dokuh Jatirijo, Dokuh Gandu, Dokuh Selurjo dan Dokuh Tekirjo di Desa Sepat. menjadi
Menurut Subagjo Wirjantoro, Chief Operating Officer (COO) PT FKS Food Sejahtera Tbk., selesainya proyek SABUK merupakan momen yang sangat penting, baik bagi masyarakat Desa Sepat maupun bagi Yayasan FKS dan seluruh divisi Grup FKS. . .
“Ini merupakan bukti nyata komitmen kami terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan,” kata Subajo dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).
Beliau juga menyampaikan: “Sebagai bagian dari program Environmental, Social and Governance (ESG) yang merupakan pilar strategi keberlanjutan FKS Group, program Belt of the Eye ini Langkah kami lahir untuk berkontribusi langsung pada pemantauan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui proyek Sabuk, dilakukan pembangunan empat sumur air bersih untuk distribusi air bersih ke lima permukiman di Desa Sepat, yaitu Dokoh Sepat, Dokoh Jatirjo, Dokoh Gando, Dokoh Selorjo dan Dokoh. Tekkarjo direncanakan memiliki lebih dari 800 kepala keluarga (KK). sebagai penerima manfaat
Selanjutnya, empat sumur air bersih dengan total kapasitas 10.000 meter kubik per bulan dikelola secara mandiri oleh warga sebagai pengguna air bersih. Hal ini untuk mencapai keberlanjutan dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat.
“Program ini bertujuan untuk mewujudkan prinsip warga, oleh warga, dan untuk warga. Kegiatan pengelolaan kawasan sehari-hari, termasuk pemeliharaannya, merupakan salah satu bentuk kegiatan pemberdayaan. Masyarakat harus menciptakan kelompok sosial yang mandiri dan stabil, lanjut Subago.