Foto-foto Google Maps Banyak Kota di Bahrain Berubah Nama Jadi AFC Mafia, Efek Wasit Ahmed Al Kaf

Foto-foto Google Maps Banyak Kota di Bahrain Berubah Nama Jadi AFC Mafia, Efek Wasit Ahmed Al Kaf

Yudhy.Net.COM – Pemandangan berbeda bisa Anda temukan di peta online Bahrain bernama Google Maps.

Sehari terakhir, berdasarkan penelusuran Yudhy.Net, nama kota di Bahrain tiba-tiba berubah.

Kebanyakan dari mereka ternyata adalah mafia AFC.

Selebihnya merupakan tambahan istilah AFC Mafia seperti AFC Mafia Tower, AFC Mafia Club dan lain sebagainya.

Peristiwa tersebut terjadi akibat ulah netizen yang mengubah atau mengedit nama kota di Bahrain melalui Google Maps.

Bukan tanpa alasan hal itu terjadi akibat keputusan kontroversial wasit yang memimpin pertandingan Bahrain vs Timnas Indonesia, Kamis (10/10/2024).

Perhatian Wasit Ahmed Al Kauf tertuju pada fakta bahwa meski batas waktu perpanjangan telah terlampaui, dia tidak langsung meniup peluit akhir pertandingan.

Peristiwa di Google Maps kota-kota di Bahrain berlangsung pada Minggu (13/10/2024).

Tangkapan layar dari netizen dan akun Instagram di Indonesia memperlihatkan pemandangan kota yang berganti nama menjadi AFC Mafia itu.

Saat dihubungi Yudhy.Net, Senin (14/10/2024) pagi, nama kota-kota tersebut secara bertahap dipulihkan dan dikembalikan ke nama aslinya.

Namun dugaan lokasi kamp tersebut masih berada di kawasan Jallak, Bahrain, yang masih terdaftar atas nama AFC Mafia.

Berikut foto-fotonya: Tampilan Google Maps Mafia AFC Bahrain

Kota-kota di Bahrain yang direbut netizen telah berganti nama, ada pula yang menyebut Menara Mafia AFC

Mafia AFC punya nama Fulus-fulus, event di kota-kota di Bahrain berganti nama, Mafia AFC punya nama Fulus-fulus.

Google Maps Bernama AFC Mafia Football, Kota di Bahrain Ikut Perjuangan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan kekesalannya usai Bahrain bermain imbang 2-2 dengan Indonesia pada laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C Zona Asia, Kamis (10 Oktober) di Stadion Nasional Bahrain. 2024)

Presiden khawatir dengan hasil undian tersebut.

Apalagi setelah melihat wasit memimpin pertandingan.

“Iya kalau bisa dibilang penyakit gondok,” kata Jokowi, Jumat (10/11/2024) usai peresmian Istana Kerajaan di ibu kota nusantara, Kalimantan Timur.

Presiden sangat marah dengan hasil imbang tersebut, karena Indonesia seharusnya bisa menang jika wasit meniup peluit akhir perpanjangan waktu sesuai rencana.

“Bagaimana skornya 2-1? Masih ada 6 menit waktu tambahan, tapi 9 menit lagi sampai peluit berbunyi. Gol kedua terakhir,” ujarnya.

Thailand juga tertinggal

 Ahmed Al Kauf dari Oman akan memimpin kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Indonesia pada Kamis malam (10 Oktober 2024).

Bahrain memimpin lebih dulu setelah tendangan Mohamed Marhon. Beruntung Timnas Indonesia membalas lewat gol Ragnar Oratmangoyan dan Rafael Struck.

Di penghujung pertandingan, wasit Oman tidak menghentikan pertandingan meski ada tambahan waktu.

Alhasil, Mohamed Marhoon kembali mencetak gol untuk menyamakan skor menjadi 2-2.

Terlebih lagi, Ahmed Al Kauf masih banyak mengambil keputusan kontroversial saat laga Indonesia melawan Bahrain yang dinilai bisa menipu tim Merah Putih.

Ini bukan pertama kalinya Ahmed Al Kauf merugikan tim Asia Tenggara.

Hal ini juga mempengaruhi Thailand sebelumnya.

Liputan All Things Thai Football mengungkap bahwa wasit yang sama pernah melakukan pelecehan terhadap timnas Thailand di masa lalu.

Pada tahun 2020, Thailand bertemu Arab Saudi di perempat final Piala Asia U-23.

“Di Piala Asia U-23 2020, Thailand bermain melawan Arab Saudi,” tulis @ThaiFootballs di akun media sosial X.

“Ahmed Al Kauf kebobolan tendangan bebas sejak awal tetapi VAR mengubahnya menjadi penalti.”

Dalam skenario ideal, wasit seharusnya memeriksa monitor VAR untuk memastikan keputusan tersebut, namun Al Kauf gagal melakukannya.

Hasilnya membingungkan, dan komentator Fox Sports berbagi bagaimana mereka mempertanyakan keputusan tersebut.

Thailand akhirnya kalah 0-1 melalui adu penalti dan tersingkir dari turnamen.

“Kami memahami perasaan Anda, Indonesia.”

Shin Tae-yong kesal

Sebelumnya, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga mengungkapkan kekesalannya usai Bahrain bermain imbang 2-2 dengan Indonesia, Kamis (10/10/2024) di Stadion Nasional Bahrain.

Shin Tae-yong mengungkapkan kekesalannya kepada wasit Oman Ahmad Abu Bakr Al Kauf yang memimpin pertandingan.

Indonesia yang sudah unggul 1-2 seharusnya bisa memenangkan pertandingan setelah enam menit perpanjangan waktu.

Namun, wasit Ahmed Al Kauf justru melanjutkan permainan setelah perpanjangan waktu.

Yang lebih aneh lagi, wasit tidak mengecek VAR dan langsung mengakhiri pertandingan.

“Para pemain melakukannya dengan baik, namun wasit tidak melakukannya. Sebagai seorang ofisial, saya harus menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang memalukan mengenai keputusan wasit. “Jadi kalau AFC ingin berkembang, wasit juga harus ditingkatkan musim ini,” tegas Shin Tae-yong pada sesi konferensi usai kelas matematika.

Pelatih asal Korea Selatan itu pun membela Jay Itzus yang sangat berang dengan keputusan wasit.

Menurutnya, apa yang dilakukan pemain adalah hal biasa.

Menurut Shin Tae-yong, penonton yang menyaksikan pertandingan pun akan berang dan mempertanyakan kepemimpinan wasit Ahmed Al Kafi.

Shin Tae-yong mengatakan jika menonton pertandingannya, Anda akan mengerti mengapa pemain kami marah.

“Enam menit bertambah, tapi itu berlangsung delapan menit. Jadi saya rasa semua orang tahu kenapa pemain kami marah,” tutupnya.

Usai hasil imbang ini, Garuda yang mengantongi tiga poin harus mampu memperebutkan peringkat kelima, sedangkan Bahrain di peringkat keempat.

Usai laga ini, giliran Garuda yang mempersiapkan laga tandang di markas China. Laga China kontra Indonesia akan berlangsung pada Selasa (15/10/2024).

(Yudhy.Net.com/Chrysnha, Taufik Ismail)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *