Gerhana Matahari Cincin Muncul di Pulau Paskah, Selanjutnya Pertunjukan Aurora

Gerhana Matahari Cincin Muncul di Pulau Paskah, Selanjutnya Pertunjukan Aurora

JAKARTA – Gerhana matahari cincin yang berlangsung beberapa menit teramati di Pulau Paskah dan sebagian ujung selatan Chile dan Argentina pada Rabu sore. Peristiwa spektakuler ini terjadi ketika Bulan menghalangi sebagian besar Matahari melintasi Samudera Pasifik, sehingga meninggalkan cincin api yang mengesankan.

“Cincin Api adalah pengalaman sekali seumur hidup,” kata turis Pulau Paskah, Rocio Garcia, kepada Reuters.

Gerhana cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi sehingga tidak dapat menghalangi Matahari sepenuhnya seperti gerhana total, sehingga menciptakan siluet gelap yang dikelilingi oleh cincin cahaya terang yang disebut antumbra, atau Cincin Api.

Saat matahari semakin gelap di seluruh pulau pada Rabu sore, orang-orang berkumpul di luar, bernyanyi, bermain musik, dan mengenakan kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana. “Saya merasa senang ketika orang-orang berteriak. Kegembiraan semua orang menjadikannya semakin seru,” kata warga Pulau Paskah, Alejandra Astudillo.

Diperkirakan 175.000 orang tinggal di jalur cincin gerhana, sehingga memberikan pemandangan menakjubkan bagi penduduk terpencil dan wisatawan yang mencari gerhana. “Ini adalah fenomena luar biasa yang jarang Anda lihat,” kata Esteban Sanchez dari Las Horquetas, Argentina, salah satu dari sedikit kota yang menjadi jalur langsung gerhana. “Pertama kali saya melihatnya, itu sangat bagus.”

Gerhana sebagian terlihat di bagian selatan Amerika Selatan, Antartika dan Hawaii, menurut peta yang dirancang oleh NASA.

Sebaliknya, Matahari di awal Oktober mengeluarkan badai dahsyat yang berpotensi menghasilkan tampilan aurora akhir pekan ini. Dilansir dari UPI, Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat bahwa Matahari mengeluarkan suar dahsyat dengan intensitas diukur pada X7.1, yang terkuat kedua dalam siklus matahari saat ini.

Lontaran massa koronal yang terkait dengan jilatan api matahari diperkirakan akan menyebabkan badai geomagnetik kecil hingga kuat di Bumi mulai Kamis hingga Sabtu.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *