Guru Besar FMIPA UI Teliti tentang Pemodelan Spasial untuk Pembangunan Berkelanjutan

Guru Besar FMIPA UI Teliti tentang Pemodelan Spasial untuk Pembangunan Berkelanjutan

DEPOK, Yudhy.Net – Universitas Indonesia (Onion) mengkonfirmasi Prof. Kata Kata Supiatna, MT, Geg.pu sebagai Profesor di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Prof. Supiatna belajar pendidikan tinggi di UI dan menerima gelar sarjana dari Departemen Geografi, FMIPA pada tahun 1992. Dia menerima gelar master di bidang teknik geodetika dari Bandung Institute of Technology pada tahun 1998, dan menyelesaikan PhD dalam Ilmu Lingkungan pada tahun 1998. University of Indonesia pada 2016.

Prof. Supratra aktif dalam berbagai organisasi penelitian dan profesional. Dia menerima gelar ahli geografi profesional dari Asosiasi Geografer Indonesia (IGI).

Prof. Dalam pidatonya tentang pemodelan spasial untuk pembangunan berkelanjutan, Supratna menjelaskan. Dia menekankan peran penting dari teknologi GEOR -rooted dalam strategi dan lingkungan pengembangan secara keseluruhan.

Prof. Supratna menyebutkan bagaimana teknologi pemodelan spasial sistem informasi geografis (GIS), pengamatan jarak, fotografi udara, geoai (kecerdasan buatan), pembelajaran mesin dan penggunaan kulit yang dalam. Pemodelan spasial memungkinkan untuk analisis komprehensif perubahan dalam tutupan tanah, dinamika urbanisasi dan keberlanjutan ekosistem.

“Di era kemajuan teknologi yang cepat, geografi masih beradaptasi dengan berbagai inovasi, menjadikannya salah satu bidang sains yang paling relevan saat ini. “Pemodelan spasial, pendekatan berbasis situs menggunakan teknologi terbaru telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk memahami perubahan lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” katanya pada hari Rabu, 15 Januari 2025.

Prof. Supratra memiliki karya Prof. Sandy membuat yang mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara udara dan permukaan bumi. Dia menekankan pendekatan serbaguna yang merupakan yang terkuat di lapangan.

“Geografi adalah bumbu yang memperkaya hasil analisis dari berbagai bidang sains,” katanya.

Juga telah dijelaskan bahwa sekarang ada peningkatan populasi perkotaan dan pertumbuhan populasi, perubahan keamanan tanah dan penggunaan lahan menjadi semakin serius, menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Pemodelan spasial, terutama dinamika spasial, adalah alat penting dalam memprediksi perubahan ini dan membantu dengan perencanaan spasial yang efektif.

“Dengan menggabungkan sistem ragi dan dinamis, model ini memberikan solusi baru untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Pemantauan perubahan tuan tanah sangat penting untuk mengungkapkan dinamika perubahan tanah global, perubahan iklim, sistem tanah dan stabilitas ekosistem, dan untuk memprediksi masa depan. Penelitian yang diterbitkan mencakup berbagai bidang seperti lingkungan, perubahan iklim, bencana dan lingkungan pesisir dan laut. Inovasi lain adalah metode penggunaan lahan berdasarkan kapasitas darat yang menggabungkan kompleksitas ragi dengan sistem yang berubah untuk menilai sumber daya alam dan pengembangan ekonomi regional.

Studi terbaru menunjukkan bahwa pemantauan perubahan tutupan tanah penting untuk memahami perubahan iklim dan stabilitas ekosistem. Beberapa contoh yang dikembangkan termasuk algoritma untuk salinitas dalam air muara, pengukuran perubahan garis pantai dan deteksi sumber daya alam seperti hidrokarbon dan panas bumi.

Penelitian Prof. Supratra termasuk model pembawa tanah yang menilai keseimbangan antara pertumbuhan populasi, perkembangan regional dan ketersediaan sumber daya alam. Salah satu kontribusinya yang teknis adalah algoritma Cimandiri yang digunakan untuk menentukan batas -batas muara menggunakan data salinitas dari gambar satelit.

Pengabdian pada Kemajuan Teknologi dan Lingkungan Penelitian Supratra mencakup perubahan di wilayah pesisir, potensi sumber daya laut dan dampak perubahan iklim. Dia saat ini memimpin penelitian untuk memetakan potensi matahari menggunakan UAV (drone) dan model produksi tanaman melalui analisis spasial.

“Geografi adalah ilmu yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan memberikan solusi holistik melalui pendekatan multidisiplin, geografi mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik oleh pemerintah, sektor swasta dan masyarakat yang lebih luas,” katanya.

Melihat masa depan, penelitian tentang pemodelan spasial akan fokus pada energi terbarukan, kesehatan tanaman dan penggunaan tanah yang berkelanjutan. Teknologi Bumblebee dan sensor satelit semakin memperluas sejauh mana penelitian ini, memperkuat peran geografi sebagai ilmu yang secara langsung berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Dengan semua kekuatannya, model spasial siap menanggapi tantangan zaman, untuk menciptakan solusi berbasis data untuk pengembangan yang harmonis antara orang dan alam. Penelitian di bidang ini akan terus mendorong inovasi untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan peluncuran ini, UI memperkuat komitmennya untuk mendukung pengembangan ilmu georemial yang akan berkontribusi pada kebijakan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia. Tekankan anti-Palm LSM, Profesor IPB: Jika tumbuh di Eropa, AS tentu tidak akan ditanya bahwa rencana pemerintah masa Prabowo Subianto untuk menggunakan area hutan yang rusak untuk menanam kelapa sawit minyak adalah ide yang bagus. Yudhy.Net.co.id pada 14 Januari 2025

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *