Yudhy.Net – Proyek tol Semarang-Demak Seksi 2 mencapai 93% pada Kamis (22 September 2022). Pembangunannya dijadwalkan selesai pada 28 Oktober 2022, dan Uji Kelayakan Fungsional (ULF) dijadwalkan pada Desember tahun ini.
“Karena progresnya sudah 93 persen, targetnya akhir Oktober nanti, Insya Allah 28 Oktober. Kemudian ada proses Uji Kelayakan Fungsional (ULF). Direktur Eksekutif PT PP Semarang-Demak Siswantono mengatakan: “Kami mengalokasikan waktu sekitar dua bulan untuk periode ULF.
Ia berharap tol Semarang-Demak bisa dibuka untuk umum pada awal tahun 2023. Sebab selama ULF, Kementerian PUPR mempunyai tiga instansi yaitu Binga Marga, BPJT, Kementerian Perhubungan dan Polri. akan melakukan penyelidikan.
Kementerian PUPR, Bina Marga dan BPJT mengendalikan keselamatan bangunan, struktur, tanggul, jembatan, tembok pembatas, aspal dan lain-lain.
“Secara struktural semuanya diperiksa satu per satu. Termasuk atapnya, apakah membuat kolam atau tidak, itu akan didalami, ujarnya. Jalan Tol Semarang – Demak (Jaringan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah)
Atas nama Kementerian Perhubungan, Kementerian Perhubungan mengawasi peraturan lalu lintas, mulai dari rambu hingga lampu, dan polisi mengawasi keselamatan pengemudi.
Peninjauan ini akan memakan waktu lama. Nanti kalau ada cacat, pihak akan memperbaikinya hingga diterima semuanya.
Setelah ketiga instansi tersebut menerima semuanya, mereka kemudian akan mengeluarkan semacam persetujuan atau rekomendasi apakah jalan tol tersebut layak untuk dijalankan.
“Yang kita tunggu adalah sertifikat operasional. Hal itu diumumkan Kementerian PUPR. “Sampai semuanya siap, kami belum bisa menawarkan jalan tol ini ke Pemkot,” jelasnya.
Ketua Satgas Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Mabes Jawa dan DIY mengatakan, “Bagian 1 yang mendapat dukungan pinjaman luar negeri dari pemerintah melalui APBN, saat ini sedang menunggu perjanjian pinjaman dimulai sekitar Desember 2022.” Balai Besar Penyelenggaraan Jalan Tol Nasional Badan Bina Marga Nasional Yusrizal Kurniwan Pembangun Jalan Tol Seksi 1
Dia menjelaskan, tol Semarang-Damak dibangun untuk mengatasi seringnya banjir. Ingat, Tol Semarang-Damak Seksi 1 merupakan jalan tol yang menyatu dengan tanggul laut.
“Sehingga kami berharap keberadaan tol Semarang-Demak dapat menyelesaikan permasalahan yang sudah lama ada di wilayah timur laut Semarang.” Misalnya saja terjadi banjir, kemacetan, dan kekacauan di sepanjang pantai utara Jawa Tengah. kegiatan industri,” ujarnya.
Erwin, salah satu pengguna jalan Boolali-Jepara mengaku sangat puas dengan keberadaan jalan tol tersebut. Karena sangat membantu pengoperasian truk. Pasalnya, kemacetan dan ombak tinggi di depan Pasar Sayung kerap menjadi kendala.
“Operasi lebih cepat (jalur tol) untuk mengatasi kemacetan ini. Biar lancar. Apalagi jika itu di luar konteks. “Langsung ke arteri,” kata Erwin.