Yudhy.Net – Tim Jatanras Polrestabes Makassar berhasil menangkap empat orang yang terlibat dalam kekerasan terhadap siswa SMPN 55 Barombong yang dikenal dengan akronim MFP (14). Penangkapan dilakukan di Jalan Taman Saul Tanah, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Keempat pelaku masih di bawah umur dan telah ditangkap di rumahnya masing-masing, kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Devi Sudjana, dilansir Antara, Kamis, 25 April 2024.
Cerita bermula pada Senin, 22 April 2024, saat korban hendak pulang sekolah, tiba-tiba ia dihadang enam penjahat. Mereka langsung menganiaya korban dengan menendang dan meninju.
Dari hasil interogasi, keempat pelaku kejahatan mengaku menghina korban dengan cara menendang dan memukul. Video kamera pengawas yang diambil warga di lokasi membenarkan aksi tersebut.
Rekaman CCTV itu disimpan sebagai barang bukti oleh polisi beserta pakaian korban. Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Makassar.
Kepala Dinas Wanita dan Anak (PPA) Lidik IV Polrestabes Makassar Iptu Dua Rahmatiya menjelaskan, keempat pelaku saat ini berada di Polrestabes Makassar dan tengah melakukan pemeriksaan khusus terhadap anak yang terjerat hukum.
Tiga dari empat pelaku adalah pelajar, dan satu lainnya tidak bersekolah. Mereka mempunyai akronim tersendiri yaitu SW (17), RN (15), FT (14) dan RZ (14).
Tujuan dari aksi tersebut adalah balas dendam, karena salah satu pelaku sering mencurigai korbannya sebagai korban kekerasan dan menceritakan hal tersebut kepada temannya. Mereka membentuk kelompok dan merencanakan balas dendam, dan kemudian membuahkan hasil.
Namun kondisi korban saat ini sudah dilaporkan dan ia bisa beraktivitas seperti biasa. Namun polisi belum menerima hasil otopsi dari pihak rumah sakit.
Rahmatiya mengatakan, meski pelakunya masih di bawah umur, namun akan ditindak sesuai hukum yang berlaku bagi anak di sekitar hukum. Proses hukum yang ada saat ini akan tetap berjalan, namun tetap memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak.
“Kita tunggu hasilnya, karena mereka akan mendapat bantuan dari Badan Pembinaan Sosial Anak (Bapas) dan kita tawarkan kepada mereka untuk memulihkan keadilan di sana,” tambahnya dalam link artikel edukasi menarik lainnya. Hal ini meyakinkan IM bahwa Reza Artamevia menjual berlian sintetis, pada pembelian pertama Reza menawarkan dua batu senilai Rp 8 miliar dengan keuntungan 2 miliar kepada IM. Yudhy.Net.co.id 17 November 2024