Yudhy.Net.COM – Berikut kunci jawaban Silabus Sejarah Indonesia Kelas 11 Halaman 101 Tahun 2013.
Pada buku Sejarah Indonesia kelas 11 halaman 101, siswa diminta menjawab 7 soal.
Ketujuh pertanyaan ini berkaitan dengan perebutan hegemoni dan keserakahan korporasi.
Soal ini tepat berada di bawah Kunci Jawaban Soal Latihan Sejarah Indonesia Kelas 11
1. Jelaskan mengapa masyarakat Maase menentang Portugis pada pertengahan abad ke-16?
Menjawab:
Perlawanan masyarakat Aceh terhadap Portugis muncul karena Portugis berusaha menguasai perdagangan di Selat Malaka dan mengancam pemerintah wilayah Aceh yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah.
Masyarakat Aceh merasa terancam dengan pengaruh agama dan budaya Portugis yang berbeda dengan keyakinan Islam yang dianut di Aceh.
Aceh berusaha melawan pemerintahan Portugis untuk mempertahankan kendali atas jalur perdagangan dan identitas budaya dan agamanya.
2. Bicarakan secara singkat tentang perlawanan masyarakat Maluku terhadap pemerintah Portugis!
Menjawab:
Perlawanan masyarakat Maluku terhadap Portugis muncul terutama karena Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dan memperlakukan penduduk asli secara tidak adil.
Masyarakat Maluku, khususnya Ternate dan Tidore, menolak pemerintahan ini karena berdampak pada berkurangnya keberhasilan mereka.
Para penguasa di wilayah tersebut serta masyarakat setempat mulai menentang upaya mempertahankan kebebasan dan kedaulatan ekonomi.
Perlawanan ini didukung oleh persaingan antar pemerintah daerah, yang akhirnya mencakup pengaruh Belanda yang ikut mengusir Portugis.
3. Mengapa Sultan Agung bersikeras mengusir VOC dari Batavia? Mengapa itu tidak berhasil?
Menjawab:
Sultan Agung Mataram berusaha mengusir VOC dari Batavia karena dianggap mengancam kedaulatan pulau-pulau tersebut, khususnya dalam bidang perdagangan.
VOC menguasai perdagangan dan mengancam kekuasaan Mataram.
Namun usaha Sultan Agung tersebut tidak berhasil karena VOC mempunyai pertahanan yang kuat di Batavia dan dukungan militer yang modern.
Selain itu, jarak Mataram ke Batavia yang jauh serta permasalahan administrasi melemahkan serangan Sultan Agung.
4. Bagaimana pendapat dan analisa anda mengenai fakta bahwa Aru Palaka bukanlah pengkhianat melainkan pejuang dari Bone?
Menjawab:
Aru Palaka dianggap pengkhianat oleh sebagian pihak karena bekerja sama dengan VOC untuk melawan Gowa.
Namun dari sudut pandang Bone, Aru Palaka memperjuangkan kemerdekaan Bone dari pemerintahan Gowa yang menghalangi Bone.
Aru Palaka bisa dibilang pahlawan Bone karena memperjuangkan kedaulatan dan kemerdekaan rakyatnya, meski tindakannya menimbulkan kontroversi karena bekerja sama dengan VOC.
5. Jelaskan apa, mengapa dan bagaimana “Sultan Gift Plan” itu!
Menjawab:
“Strategi Kado Sultan” adalah strategi yang digunakan Sultan untuk memperkuat aliansi dan dukungan dari berbagai pemimpin lokal atau regional.
Dengan memberikan hadiah, Sultan berusaha memperkuat loyalitas dan dukungan politik para pemimpin tersebut.
Kebijakan ini sering kali berbentuk pemberian tanah, sertifikat, atau sumber daya lainnya untuk memperkuat ikatan loyalitas dan mengurangi penolakan dari tokoh-tokoh lokal.
6. Cobalah untuk meneliti hal-hal mengenai izin tinggal atau “surat pindahan” bagi orang Tionghoa dan coba kaitkan dengan apa yang terjadi saat ini di masyarakat Indonesia.
Menjawab:
Sebuah “surat masuk” adalah izin yang diperlukan bagi orang Tionghoa untuk tinggal dan berdagang selama era kolonial.
Kebijakan ini mengatur pergerakan mereka dan sering digunakan sebagai alat pemantauan dan pembatasan.
Saat ini masih terdapat beberapa kebijakan yang mengatur izin tinggal atau izin usaha yang berlaku bagi warga negara asing di Indonesia, namun secara terstruktur dan terbuka.
Perundang-undangan baru-baru ini lebih fokus pada perlindungan hukum dan hukum ekonomi yang berlaku bagi semua orang tanpa diskriminasi rasial, meskipun tantangan terhadap inklusi dan diskriminasi masih ada.
7. Coba jelaskan jalur perlawanan antara Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said, dan tunjukkan pembagian wilayah perlawanan antara kedua kekuatan tersebut! Siapa de Clerq, bagaimana nasibnya?
Menjawab:
Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) memimpin perlawanan terhadap VOC di Pulau Jawa karena tidak senang dengan kekuasaan VOC dan pemisahan kekuasaan dalam pemerintahan Jawa.
Daerah oposisi mereka terpecah, Mangkubumi beroperasi di Yogyakarta dan sekitarnya, sedangkan Raden Mas Said beroperasi di Surakarta dan sekitarnya. Mereka melakukan serangan gerilya untuk melemahkan kendali VOC.
De Clerq merupakan seorang panglima VOC yang berperan dalam menghadapi pertentangan mereka, namun akhirnya pertentangan ini memaksa VOC untuk menandatangani Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 yang memecah belah pemerintahan Jawa dan De Clerq menjadi dan kesulitan besar untuk mengatasi pertentangan tersebut.
Penolakan:
– Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anaknya.
– Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka, artinya masih banyak jawaban yang tidak dijelaskan di atas.
(Yudhy.Net.com/Farrah Putri)