Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna

Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna

JAKARTA – Masyarakat masih bingung dengan kontroversi game, belum memahami aturan dan batasan game yang mengandung unsur tersebut.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan internet dan perangkat digital, semakin besar pula kekhawatiran mengenai dampak negatifnya, terutama terhadap anak-anak dan remaja.

Menurut statistik terkini, perjudian online di Indonesia akan meningkat signifikan dengan total Rp 327 triliun pada tahun 2023 dan 3,2 juta peserta pada kuartal pertama tahun 2024.

Fenomena ini semakin tragis karena perjudian online semakin populer di kalangan mahasiswa.

Menyikapi situasi tersebut, Kominfo telah mengambil langkah proaktif dengan memblokir sekitar 1,5 juta situs terkait perjudian sejak Juli 2022 hingga Maret 2024.

Selanjutnya, dalam upaya mengatur industri game di Indonesia, pemerintah mengeluarkan Peraturan Komunikasi dan Informatika No.2. Februari 2024 pada Klasifikasi Game.

Aturan ini dimaksudkan untuk menetapkan standar yang jelas mengenai konten apa yang dapat diakses oleh setiap kelompok umur dan untuk mengkategorikan game berdasarkan usia pengguna.

Klasifikasi permainan ini adalah merokok. Narkoba Beralkohol Hal ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk konten yang berpotensi membahayakan seperti kekerasan dan perjudian. Permainan yang mengandung unsur simulasi atau kegiatan perjudian/keberuntungan tergolong 18+. Penerbit game juga perlu mengkategorikan pembaruan konten saat terjadi.

Profesor Turbas Rahadianshah, pakar hukum Universitas Trisakti mengatakan, adanya aturan yang menetapkan usia minimal 18 tahun untuk memainkan permainan judi tanpa uang merupakan sebuah langkah penting.

“Tetapi yang paling penting adalah memastikan bahwa tidak ada keterlibatan finansial dan bahwa permainan tersebut tidak melanggar standar sosial, agama atau moral yang relevan,” kata Turbas pada hari Senin. Dikatakan pada 10 Juni 2024.

Trubus menekankan perlunya perlindungan seumur hidup untuk mencegah siswa memainkan permainan yang tidak pantas, dan menekankan perlunya peningkatan pengawasan untuk mencegah pelecehan yang dilakukan oleh pemain dan platform yang mereka layani.

Misalnya saja sebelumnya Higgs Game Island (HGI) yang sempat menjadi sorotan. Fitur “kirim” HGI disalahgunakan oleh beberapa orang jahat dan game tersebut dilarang. Namun sesuai arahan Kominfo, HGI telah menghapus fitur tersebut di wilayah Indonesia dan membatasi IP Indonesia untuk versi global.

Profesor Turbas menegaskan, peraturan ini sangat baik dan penting untuk menciptakan batasan yang jelas antara platform perjudian online dan permainan kartu. Dengan aturan ini, kami berharap masyarakat memahami perbedaannya dan terhindar dari terjebak dalam bisnis perjudian.

Perlu diketahui, HGI tidak serta merta melanggar Peraturan Kominfo Nomor 2 Tahun 2024.

Game ini hanya menampilkan fitur permainan dalam bentuk kartu, tetapi tidak menggunakan sarana hukum apa pun untuk memperdagangkan pembayaran yang sah, uang elektronik mata uang asing, atau aset digital, sehingga pengguna harus mengaksesnya sesuai dengan peraturan terkait.

Pertanyaan lainnya adalah apakah game simulasi mendorong orang untuk berjudi dengan uang sungguhan. Kekhawatiran ini menjadi semakin penting mengingat banyaknya kesalahpahaman di masyarakat tentang aturan dan batasan permainan ala perjudian.

Menurut psikolog Wahyu Aurizarsini, bermain game online membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Game kasual memiliki banyak manfaat bagi para gamer online, termasuk mengurangi stres dan melatih keterampilan teknis.

“Di era digital ini, game online telah menjadi begitu populer sehingga banyak orang menjadi kecanduan. Untuk mencegah kecanduan dan membantu seseorang tetap disiplin dan terkendali, pengendalian positif sangatlah penting.”

Sekadar informasi, berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sejak awal tahun 2023 hingga saat ini, total nilai transaksi masyarakat Indonesia di perjudian online mencapai Rp 200 triliun.

Dalam beberapa kasus, siswa yang terjebak dengan pinjaman online menggadaikan aset orang tuanya untuk berjudi online.

Pada tahun 2023, Kepala PPATK Ivan Justibandana mengungkapkan antara tahun 2017 hingga 2022, terdapat 2.761.828 orang atau sekitar 2,7 juta orang yang mengikuti permainan judi online. Mayoritas, 2.190.447 (2,1 juta orang), merupakan kelompok masyarakat berpendapatan rendah yang berjudi dalam jumlah kecil (kurang dari Rp 100.000). Ada profil pelajar, mahasiswa, pekerja, petani, ibu rumah tangga, pegawai swasta, dll.

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat akan bahaya perjudian online dan upaya preventif yang dilakukan oleh produsen game dan pemerintah terkait dapat melindungi para pemain, terutama generasi muda, dari jebakan perjudian yang berbahaya.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Anggota DPR harus memutus rantai perjudian online. Saya setuju bahwa tindakan keras terhadap perjudian online multi-partai kini harus diprioritaskan. Akses mudah. Yudhy.Net.co.id 15 November 2024

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *