Masuk Museum Vredeburg Yogyakarta Hanya Bayar Rp1000, Simak Cara dan Ketentuannya

Masuk Museum Vredeburg Yogyakarta Hanya Bayar Rp1000, Simak Cara dan Ketentuannya

 

Yudhy.Net, Jakarta – Traveling tidak harus mengeluarkan banyak biaya. Ada cara yang ekonomis namun bermanfaat untuk melakukan hal tersebut, yaitu dengan mengunjungi museum. Apalagi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menghadirkan promosi menarik.

Merayakan hari jadinya yang ke-32, Badan Warisan Indonesia (IHA) menghadirkan program bertajuk Story Promo. Hal ini sebagai bentuk terima kasih masyarakat atas konsistensinya mendukung Museum Benteng Vredeburg sebagai wadah edukasi, hiburan sekaligus pelestarian sejarah bangsa.

Dalam komunikasi tertulis yang diterima Lifestyle Yudhy.Net, pada Kamis 21 November 2024, pengunjung Museum Benteng Vredeburg hanya bisa masuk dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 1.000. Promo dibatasi hanya 500 tiket dan dapat digunakan pada tanggal 23 November 2024. Pengunjung hanya dapat melakukan pembelian melalui website Museum Benteng Vredeburg mulai tanggal 23 November 2024 mulai pukul 07:00 hingga 17:00 VIB.

Kepala Unit Museum Benteng Vredeburg M. Rosyid Ridlo mengatakan perayaan HUT ke-32 mempunyai makna tersendiri, karena museum hadir dengan wajah baru yang lebih menarik dan inovatif. “Kami berharap Museum Benteng Vredeburg terus menjadi ruang pendidikan dan rekreasi yang penting, serta berkontribusi terhadap kebutuhan masyarakat akan tempat belajar sejarah yang menyenangkan dan inklusif,” ujarnya.

Program ini juga sejalan dengan komitmen Badan Warisan Indonesia untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Kepala Bagian Umum Badan Peninggalan Indonesia Bramantara menjelaskan: “Melalui program ‘Promo Ceria’, kami ingin museum menjadi lebih inklusif, menarik, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya bangsa.”

Sementara itu, Museum Naskah Proklamasi menggelar Pameran Memoar Kuno Tokoh Proklamasi pada 14 November hingga 14 Desember 2024. Pameran yang digelar di lantai 2 museum ini menampilkan kenangan tokoh-tokoh penting sejarah proklamasi.

Pameran ini menghadirkan koleksi pribadi para tokoh proklamasi yang tidak hanya mempunyai nilai sejarah tinggi, namun juga mewakili aspek-aspek personal dari kepribadian yang selama ini jarang terungkap. Bekerja sama dengan keluarga tokoh, Munasprok menghadirkan koleksi antik yang sarat makna dan nilai sejarah, seperti barang-barang pribadi yang jarang diketahui masyarakat, sehingga masyarakat bisa melihat sisi lain dari kehidupan pribadi tokoh yang diproklamasikan.

Kepala Bagian Umum Badan Peninggalan Indonesia Bramantara menjelaskan, koleksi yang dipamerkan terbagi dalam tiga bagian utama, yaitu kegiatan, atribut, dan artistik. “Setiap kategori dirancang untuk memberikan perspektif unik tentang kehidupan karakter di luar aktivitas formal mereka,” ujarnya.

Pada kategori action, pengunjung dapat melihat item-item yang menggambarkan keseharian para karakter dalam konteks pertarungan, seperti koleksi Tas Kulit Suvirio. Kategori Atribut menampilkan benda-benda yang menjadi identitas atau ciri-ciri tokoh, seperti pakaian, topi sup, tongkat Teuku Moh. Hasan, atau peralatan lain yang sering mereka gunakan. Sedangkan kategori seni menampilkan sisi artistik, antara lain kumpulan foto pembukaan sebelum pembacaan naskah proklamasi milik Suviri, Keris Soetardo, dan tanda tangan Hamidhan.

 

Sebelumnya, Museum Benteng Vredeburg meluncurkan program Jebol Keran, singkatan dari Jemput Bola untuk Kelompok Rentan. Tujuannya untuk memudahkan akses masuk museum bagi kelompok rentan.

Program ini menawarkan transportasi gratis dari sekolah atau lokasi yang ditentukan, tiket masuk gratis, tur museum berpemandu khusus, dan tumpangan ke sekolah. Inovasi pelayanan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa mengunjungi museum merupakan pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan.

Program ini dilakukan sebulan sekali dan khusus menyasar kelompok rentan penyandang disabilitas dan lansia di wilayah Yogyakarta. Kepala Unit Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlow menjelaskan, keberadaan fasilitas dan program inklusif merupakan bagian dari upaya Museum Benteng Vredeburg untuk terus relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kami ingin memastikan setiap orang tanpa terkecuali dapat menikmati Museum Benteng Vredeburg dengan pengalaman yang menyenangkan.” Dengan menyediakan fasilitas inklusif, kami berharap semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati hiburan dan edukasi sejarah bangsa yang menyenangkan, aman dan nyaman di museum,” ujarnya dalam keterangan yang diperoleh Lifestyle Yudhy.Net, Jumat, 30 Agustus 2024 .

Untuk mendukung fasilitas dan program inklusif, Museum Benteng Vredeburg memberikan pelatihan kesadaran disabilitas kepada staf museum untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam melayani pengunjung penyandang disabilitas dengan lebih baik. Pelatihan ini mencakup materi empati, aturan hak-hak penyandang disabilitas, berbagai jenis disabilitas, serta teknik komunikasi dengan berbagai jenis disabilitas yang diberikan oleh para ahli di bidang pendidikan khusus. 

Museum juga memperingatkan petugas polisi yang mengenakan rompi merah “Waspada Keren”. Mereka bertugas membantu pengunjung dari kelompok rentan, tidak hanya penyandang disabilitas tetapi juga lansia, untuk memastikan mereka dapat menikmati seluruh fasilitas dengan aman dan nyaman.

“Kedepannya pihak museum juga berencana mengadakan pelatihan bahasa isyarat untuk menghilangkan hambatan komunikasi bagi pengunjung tuna rungu/bicara,” kata Rosid. 

Sebelumnya, sebagai bagian dari revitalisasi, museum menyediakan sejumlah fasilitas khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas. Salah satunya adalah tempat parkir khusus di pintu masuk. Terdapat juga toilet ramah penyandang disabilitas dan konter prioritas yang menjamin kemudahan akses. Bagi penyandang tunanetra, terdapat blok pemandu dan jalur landai yang memungkinkan mobilitas lebih mudah melalui ruang museum. 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *