Yudhy Network
Beranda Sains Padi Gogo Jadi Alternatif

Padi Gogo Jadi Alternatif

Jakarta, Yudhy.Net – Indonesia terus menghadapi tantangan besar di sektor pertanian akibat perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi global, perubahan lahan dan peningkatan kebutuhan pangan akibat pertumbuhan penduduk. Untuk menjawab tantangan-tantangan ini, penanaman padi gogo di lahan pemulihan kelapa sawit (PSR) merupakan solusi inovatif lainnya untuk mendukung penghidupan padi. Institut Pertanian Bogor telah mengembangkan varietas padi unggul unggul IPB 9 Garuda dengan hasil tinggi hingga 11,3 ton gabah panen (DGE) per hektar. Varietas ini telah terbukti berhasil di Kota Inovasi Subang, Jawa Barat, dengan menggunakan teknologi canggih seperti peralatan produksi padi sawah yang cerdas, pemantauan kesehatan padi yang cerdas, dan layanan irigasi dan irigasi yang cerdas untuk menanam padi gogo guna mengkompensasi hilangnya lahan sawah produktif. Pulau Jawa, memenuhi kebutuhan beras negara dan memperkuat posisi Indonesia sebagai food basket di dunia. Negara PSR mempunyai peluang besar untuk mendukung program ini, khususnya pada tanaman kelapa sawit pada tahun TBM (tanaman muda) hingga tiga tahun pertama. Karena diperkirakan pada tahun 2025-2031 tahun 2018 luas RSK akan mencapai 400 ribu hektar per tahun, maka budidaya padi gunung di negeri ini mampu menyumbang produksi padi yang jumlahnya lebih dari juta. ton 1,8 per tahun. Hal ini menjadikannya sebagai langkah strategis untuk menjamin ketahanan pangan Indonesia di masa depan. Agar program ini berhasil, diperlukan kerja sama lintas batas, termasuk dukungan dari pemasok benih, pupuk, dan teknologi, seperti Badan Urusan Logistik atau Bulog on. dasar PSR, termasuk biaya stabilisasi gabah dan subsidi pupuk. Dukungan kelembagaan seperti menghidupkan kembali koperasi petani dan memastikan legalitas lahan juga sangat penting. “Program finansial dengan menggunakan Dana Pemulihan Kelapa Sawit Rakyat (BPDPKS) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan membantu petani untuk memasuki implementasi program ini dengan biaya rendah. tertarik, kata Abduls Gani, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta petani sawit menanam padi pada 2024 November 8

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan