Yudhy Network
Beranda Kesehatan PB IDI: 3 Permasalahan Utama Sistem Kesehatan di Indonesia

PB IDI: 3 Permasalahan Utama Sistem Kesehatan di Indonesia

Yudhy.Net, Jakarta Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI), Moh. Adib Khumaidi mengatakan permasalahan kesehatan di Indonesia sangat kompleks dan beragam. Secara umum, ada tiga masalah kesehatan utama di Indonesia.

Tiga permasalahan kesehatan utama di Indonesia adalah pelayanan, pendidikan dan penganggaran.

Adib mengungkapkan, pertama dari sisi pelayanan kesehatan, pemerintah menyiapkan kebenaran mengenai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diberikan BPJS Kesehatan. Kehadiran JKN sangat membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan.

Sayangnya tidak semua tempat nyaman dengan layanan tersebut. Permasalahan infrastruktur dan akses terhadap fasilitas kesehatan masih menjadi permasalahan karena banyak masyarakat yang tidak dapat mengakses layanan medis.

Kedua, pendidikan kesehatan di Indonesia berkaitan dengan sumber daya manusia. Adib mengatakan, jika ada permasalahan pelayanan yang ingin diselesaikan, salah satu yang perlu didorong adalah kemungkinan adanya dukungan manusia melalui ketersediaan ruang.

Dari sisi kapasitas sumber daya manusia, kepala daerah harus meningkatkan kapasitas pengelolaan tenaga kesehatan yang sudah tertuang dalam UU 23 Tahun 2014 Xunta.

“Masing-masing daerah mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, dari situ bisa dilakukan penilaian dan perbandingan kebutuhan tenaga kesehatan jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Ini nanti berdampak pada dunia pendidikan,” jelas Adib menyambut Hari Kesehatan Nasional 2024, yang diperingati pada tanggal 12 November.

Ketiga, dari sisi belanja, Adib menjelaskan, JKN yang dibuat oleh BPJS Kesehatan dan BPJS Kerja sudah bagus.

Namun, ia mencatat, untuk menjaga kualitas layanan, pemerintah harus tetap menghitung biaya berdasarkan besaran biaya layanan dan sesuai kebutuhan.

Tak ketinggalan, Adib juga mengingatkan akan ketertarikan terhadap tenaga medis. Dalam hal ini, PB IDI telah menyusun pedoman gaji dokter pada tahun 2024 berdasarkan pekerjaan profesional.

Salah satunya dengan mendorong dokter dan tenaga kesehatan yang bekerja di daerah terpencil yang masih kekurangan dokter. “Kepentingan daerah tidak terpecah belah padahal besaran kebutuhan perekonomian tiap daerah berbeda-beda,” kata Adib.

 

Adib juga menambahkan bahwa kurangnya jaminan keselamatan, keamanan dan kesehatan dari pemerintah daerah kepada para dokter dapat menyebabkan disparitas antar dokter di wilayah lokasi yang diinginkan.

“Untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks ini, diperlukan kerja sama yang kuat dari banyak pihak baik pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan swasta,” ujarnya.

Kekerasan terhadap petugas kesehatan kembali terjadi. Seorang dokter yang bekerja di RSUD Lukas Enembe, Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Pegunungan Papua, diserang pekan lalu yang mengakibatkan sejumlah patah tulang di bagian samping wajah dan otot punggung.

Berdasarkan pantauan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jayawijaya, peristiwa penganiayaan terhadap seorang dokter bernama YS (30) terjadi pada Selasa, 5 November 2024 pukul 13.35 WIB.

Tersangka masuk ke apotek RSUD Lukas Enembe dan berteriak: “Kami kasih parasetamol, kamu tidak tahu siapa saya? Saya asisten 3.”

Setelah itu, terdakwa masuk ke RS. ruangan YS. Kemudian sosok tersebut mengambil kursi tersebut dan melemparkan korbannya. Namun pelepasannya tidak mengenai korban. Kemudian orang tersebut memasang balok kayu berukuran 5×5 untuk memukul Dr. YS muka dan punggung.

Saat itu, pasien yang sedang dirawat langsung berinteraksi dengan pelaku. Namun pasien juga sempat dipukul oleh tersangka, setelah itu tersangka diduga meninggalkan dan merusak pohon tersebut.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerusakan pada bagian pipi kanan, hidung, dan bagian wajah lainnya, serta otot besar di punggung.

Dr. Luka yang dialami YS cukup parah sehingga langsung diterbangkan ke Sulawesi Selatan untuk mendapat perawatan di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan