Penyebab dan Cara Menangani Kerusakan Sendi Lutut
Laporan jurnalis Yudhy.Net.com, Rina Ayu
Yudhy.Net.COM, JAKARTA – Jika Anda mengalami nyeri lutut terus-menerus yang tidak kunjung membaik dengan pengobatan klasik seperti obat anti inflamasi dan terapi fisik, artroplasti lutut unicompartmental (UKA) bisa menjadi solusinya.
Cedera lutut harus segera ditangani sebelum kondisinya bertambah parah.
Tanda-tanda kerusakan lutut lainnya adalah nyeri saat berjalan atau berdiri dalam waktu lama, disertai rasa kaku, bengkak, dan kerusakan pada bagian dalam lutut.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera lutut, antara lain usia lanjut, obesitas, dan riwayat cedera lutut.
Osteoartritis, suatu kondisi peradangan sendi, juga merupakan faktor risiko yang signifikan.
Faktor genetik dan gaya hidup, seperti aktivitas fisik berat atau pekerjaan yang terus menerus memberikan tekanan pada lutut, juga dapat mempercepat kerusakan sendi.
Dokter spesialis ortopedi RS Siloam Kebon Jeruk, dr. Franky Hartono, Sp.OT (K), mengatakan UKA hanya mengganti bagian sendi lutut yang rusak sehingga meminimalkan dampak terhadap jaringan di sekitarnya yang masih sehat.
Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi lutut tetapi juga meminimalkan waktu pemulihan, memungkinkan pasien untuk mulai berjalan sehari setelah operasi dan segera kembali ke aktivitas sehari-hari.
Prosedur ini biasa digunakan pada pasien dengan kerusakan sendi lutut terbatas pada ruang dalam lutut, seperti Anteromedial Osteoarthritis (AMOA), yang ditemukan pada hampir 50% kasus kalkulus osifikasi lutut (osteoarthritis), atau pada kasus kalkulus. Kasus nekrosis parsial (kematian jaringan) tulang lutut disebut osteonekrosis lutut spontan (SONK), ujarnya dalam keterangan yang diterima Kamis Dua (14 Oktober 2024).
Sebelum prosedur, penting untuk melakukan evaluasi klinis untuk menilai apakah cedera lutut merupakan indikasi UKA dan juga untuk menilai status kesehatan pasien secara umum.
Dalam operasi UKA, dokter bedah akan membuat sayatan sepanjang 7 hingga 10 cm di bagian dalam lutut untuk mengakses area yang rusak.
Setelah dilakukan sayatan, tulang dan tulang rawan yang rusak akan dibedah tipis dan implan UKA yang terbuat dari logam titanium dengan bantalan plastik steril akan ditanamkan untuk menggantikan lutut yang terkelupas namun tetap utuh. asli. struktur ligamen di lutut.
“Proses ini dirancang untuk meminimalkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya, memungkinkan pemulihan lebih cepat dibandingkan dengan prosedur yang lebih invasif seperti TKA,” jelas Dr. John. Frankie.
Rehabilitasi pasca UKA meliputi rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot dan memulihkan rentang gerak lutut.
Pasien biasanya dapat berjalan dengan bantuan alat bantu jalan keesokan harinya setelah operasi.
Waktu pemulihan umumnya lebih cepat dibandingkan dengan TKA, dengan banyak pasien melaporkan nyeri berkurang dengan cepat dan peningkatan fungsi dalam beberapa minggu berikutnya.
Selama beberapa bulan pertama setelah operasi, pasien akan merasakan lebih sedikit rasa sakit dan bengkak serta peningkatan kemampuan fungsi lutut dibandingkan sebelum operasi.
Terapi fisik secara teratur dan mengikuti pedoman rehabilitasi akan membantu mencapai pemulihan yang optimal.