Profil Agung Laksono, Politisi Senior yang Dilaporkan Jusuf Kalla ke Polisi

Profil Agung Laksono, Politisi Senior yang Dilaporkan Jusuf Kalla ke Polisi

Yudhy.Net, nama Jakarta Agung Laksono kembali terlibat kontroversi yang melibatkan organisasi Palang Merah Indonesia (PMI). Politisi senior itu dilaporkan ke polisi oleh Jusuf Kalla karena diduga mendirikan PMI tandingan setelah gagal menjabat sebagai Ketua Umum PMI periode 2024-2029. Yusuf Kalla menyebut tindakan Agong ilegal dan merupakan pengkhianatan terhadap organisasi yang sudah berdiri puluhan tahun. Laporan itu muncul pasca Munas ke-22 PMI yang mengukuhkan Jusuf Kalla sebagai Presiden secara aklamasi.

Perseteruan itu bermula ketika Agung Laksono tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PMI. Agung hanya mendapat persetujuan 6%, jauh di bawah persetujuan minimum 20%.

Namun di balik kontroversi tersebut adalah Agung Laxono, seorang tokoh yang memiliki sejarah panjang di bidang politik, organisasi, dan bisnis. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea, Menteri Pemuda dan Olahraga, serta menduduki berbagai jabatan strategis lainnya.

Berikut profil Agung Laksono mulai dari masa mudanya, aktivitas politik hingga pengaruhnya di dunia organisasi.

Agung Laksono lahir pada tanggal 23 Maret 1949 di Semarang, Jawa Tengah.

Di perguruan tinggi, Agon menunjukkan minat yang besar terhadap organisasi dunia. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan kepemimpinan, yang meletakkan dasar yang kuat untuk karir masa depannya.

Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, Agong juga mengikuti berbagai program pelatihan internasional, termasuk program Eisenhower di Amerika Serikat. Hal ini mengembangkan perspektif global yang akan berguna baginya di kemudian hari dalam karir politik dan organisasinya.

Karir politik Agung Laxono dimulai pada masa Orde Baru saat ia bergabung dengan Partai Profesional. Sejak tahun 1987 hingga 2009, ia beberapa kali mendaftar menjadi anggota DPR RI.

Pada tahun 2004, Agong terpilih sebagai Presiden RI Republik Demokratik Rakyat Korea, dan fokusnya dalam jabatan bergengsi tersebut adalah menjadikan Republik Demokratik Korea sebagai “tanah air rakyat”. Ia juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada era Kabinet Pembangunan dan Reformasi, memperkuat perannya sebagai politisi berpengalaman.

Sebagai wakil presiden dari partai profesional Partai Progresif Demokratik, Agung berperan penting dalam pengambilan keputusan strategis partai, menjadikannya salah satu tokoh inti dalam kancah politik nasional.

Selain politik, Agon juga aktif di bidang organisasi. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Angkatan Reformasi Pemuda Indonesia (AMPI) dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Kiprahnya di organisasi tidak terbatas pada lingkup nasional saja. Agung rutin menghadiri konferensi internasional seperti International Small Business Conference di Singapura dan Eisenhower Initiative di Amerika Serikat, memperluas jaringan globalnya.

Agung juga memimpin berbagai organisasi dengan dukungan Kosgoro, salah satu pilar partai profesional, menunjukkan komitmennya terhadap kerangka dan pengembangan organisasi.

Selain politik dan organisasi, Agon juga aktif di dunia bisnis. Pada tahun 1993 hingga 1998, beliau menjabat sebagai Ketua ANTV dan Wakil Komisaris Utama PT East Jakarta Industrial Park.

Di bidang media, Agong menjabat sebagai ketua umum majalah “Informasi Bisnis”, menunjukkan kemampuannya dalam mengelola berbagai bidang industri. Kehadirannya di dunia bisnis melengkapi profilnya sebagai sosok yang memiliki banyak talenta.

Kemampuan Agon memimpin perusahaan besar mencerminkan keterampilan manajemen strategisnya, yang juga tercermin dalam pekerjaan politiknya.

Agung Laksono telah menerima banyak penghargaan bergengsi selama karirnya di berbagai bidang. Pada tahun 1999, ia dianugerahi Bintang Maha Putera Adipradana sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap negara.

Agon juga dianugerahi gelar doktor kehormatan dalam urusan internasional oleh Pittsburg State University di Amerika Serikat pada tahun 1989.

Dedikasinya terhadap dunia olahraga juga diakui dengan dianugerahi Penghargaan Adimangalya Krida pada tahun 2000 sebagai pelatih olahraga nasional.

Agung Laksono menjadi sorotan pada 2024 setelah Jusuf Kalla melaporkannya ke polisi karena diduga mendirikan PMI tandingan. Langkah ini diambil setelah Agung gagal memenuhi kualifikasi menjadi presiden PMI.

Sejumlah tokoh PMI, termasuk Hamid Awaluddin, menilai langkah Agong ilegal dan inkonstitusional. Hamid mengatakan tindakan Agong mencerminkan “semangat kejamnya” dan bertentangan dengan nilai-nilai organisasi.

Namun langkah hukum tersebut masih terus berjalan dan Agung tetap menjadi tokoh penting dalam dinamika politik dan organisasi di Indonesia.

.

Agung Laksono merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UKI) dan mengikuti berbagai pelatihan internasional, seperti program Eisenhower di Amerika Serikat.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Tiongkok (2004-2009), Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Wakil Ketua DPP partai profesional.

Agong diduga menciptakan tandingan PMI setelah gagal mencalonkan diri sebagai presiden PMI. Jusuf Kalla dan beberapa sumber PMI lainnya menilai langkah tersebut ilegal.

.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *