Yudhy.Net, Jakarta – Gagap merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, termasuk Kabupaten Bekasi. Kondisi ini mengakibatkan pertumbuhan anak terhambat sehingga tinggi badannya lebih pendek dibandingkan usia anak. Dampaknya sangat luas, mempengaruhi perkembangan fisik dan daya saing anak di kemudian hari.
Kementerian Kesehatan Indonesia bertujuan untuk mengurangi tingkat infeksi sebesar 3,8% per tahun, dengan harapan tingkat polusi nasional akan turun di bawah 14% pada tahun 2024.
Di Provinsi Bekasi, angka prevalensi dapat menurun dari 17,4% pada tahun 2022 menjadi 13,8% pada tahun 2023. Bekasi pada tahun 2024 akan mencapai angka di bawah 10 persen.
Dalam upaya mendukung pengurangan kemacetan, PT Jababeka Tbk meluncurkan proyek Getas. Melalui proyek ini, Jababeka menargetkan penurunan angka stunting hingga 50 persen. Yababeka mengajak para tenant dan mitra kawasan industri Yababeka untuk berpartisipasi melalui donasi.
Peluncuran proyek Getas yang digelar pada Rabu (16/10/2024), di Chikarang, ditandai dengan penyerahan 1.000 paket bantuan aksi oleh Vega Violeta Puspa, Direktur PT Yababeka Infrastruktur, kepada Dedi Supriyadi yang memimpin. Bekasi, saksi dari Sundoyo, Plt. Kepala BKKBN. Donasi ini juga mencakup dukungan simbolis dan tambahan vitamin untuk anak-anak stunting.
Vega Violetta Puspa dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024) mengatakan, “Hari ini bukan hanya peluncuran proyek Getas, tapi juga keinginan banyak pihak untuk mendukung terminasi baru yang dilakukan Pemkab Bekasi”, Vega Violetta kata Puspa dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024). .
Beberapa langkah strategis yang dilakukan antara lain pendidikan gizi dengan memberikan edukasi kepada calon orang tua, ibu hamil dan ibu yang memiliki anak berusia dua tahun atau dua tahun, serta memperkuat pelayanan kesehatan dengan memberikan paket pangan tambahan untuk anak di bawah usia 2 tahun dan terakhir. menyediakan air bersih. Bantuan untuk masyarakat miskin yang sehat.
“Rencananya akan diberikan 1.000 kit telur 1,5 kg dalam 3 bulan ke depan, Oktober-Desember 2024. Jadi total paketnya sekitar 3.000 paket. Khusus di bulan pertama, setiap anak akan mendapat 1 botol vitamin omega 3 lagi, yang akan kami lakukan antara tanggal 21 hingga 24 Oktober.
Pendistribusian kantong telur ini akan dilakukan tim CSR Yababeka ke 9 Puskesmas di 4 kecamatan di Bekasi, yakni Cikarang Tengah, Cikarang Timur, Cikarang Utara, dan Cikarang Selatan. Kemudian, petugas kesehatan akan mendistribusikan kepada penerima manfaat.
Sekaligus Bapak Dedi Supriyadi menyampaikan terima kasih kepada Jababeka dan seluruh pihak yang mendukung proyek Getas.
“Kami berharap proyek Getas tidak berhenti hingga Desember 2024. Namun akan berlanjut pada tahun depan dalam membantu pemerintah Kabupaten Bekasi untuk menurunkan angka kemiskinan. Karena kawasan industri Yababeka dan para penyewanya banyak terdapat perempuan yang bekerja, mereka akan terus mendidik diri mereka sendiri, termasuk masyarakat sekitar.
Sundoyo juga menyampaikan hal serupa. Ia menekankan perlunya kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menurunkan angka penularan.
Dikatakannya, “laju kemacetan akan sulit dikurangi jika hanya mengandalkan upaya pemerintah Kabupaten Bekasi, namun hal ini memerlukan peran serta pihak lain yaitu swasta dan masyarakat”.
Vega Violetta Puspa optimis dengan kerja keras dan kerja sama, angka stunting di Kabupaten Bekasi bisa jauh diturunkan.
“Kami ingin anak-anak di Kabupaten Bekasi tidak hanya memiliki perkembangan masa kanak-kanak yang sempurna, tetapi juga tumbuh menjadi anak-anak yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” harap Vega.
Acara peluncuran Getas diakhiri dengan seminar kesehatan pencegahan stunting yang dimulai sejak masa kehamilan. Seminar ini menarik perhatian banyak peserta khususnya ibu hamil yang secara serius menanyakan tentang nutrisi penting untuk mencegah timbulnya jerawat.
Dengan diluncurkannya proyek Getas dan inisiatif lainnya, kami berharap Kabupaten Bekasi dapat menjadi contoh sukses dalam penanganan stunting di Indonesia.