Wartawan Yudhy.Net.com, Fahdi Fahlevi melaporkan.
Yudhy.Net.COM, Jakarta – Pendidikan Tinggi; Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mendikti Sainstek) Satryo Soemantri Brodjonegoro sedang mempersiapkan pendekatan baru dalam pembelajaran di perguruan tinggi.
Satririo mengatakan pendekatan baru ini akan mendorong pemikiran kritis pada generasi penerus bangsa.
Kita harus berhenti menghafal dan mendidik anak-anak kita berpikir kritis,” kata Satrio saat acara serah terima di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jepang.
Satryo Brodjonegoro mengatakan perlunya perubahan metode pengajaran untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan.
Satryo mengatakan kemampuan tersebut diperlukan untuk menghadapi dunia kerja.
Rencana tersebut merupakan amanah yang akan dilaksanakan Satryo demi pengembangan perguruan tinggi.
“Kami memberi mereka ruang untuk berkembang dan kami tahu bahwa setiap universitas memiliki karakteristik uniknya masing-masing yang menjadi kunci keberhasilan pendidikan tinggi,” ujarnya.
Satrio mengaku akan melanjutkan rencana kerja yang dilakukan pendahulunya, Nadeem Makarim. Dia menjelaskan, tidak ada perubahan yang akan dilakukan saat ini.
“Saya akan melaksanakan apa yang disampaikan Pak Nadeem Makarim, dan kemudian tidak ada yang berubah,” ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto hari ini Senin (21 Oktober 2024) memiliki 48 menteri, 5 perwakilan dan 56 wakil menteri muncul.
Di kabinet Merah Putih, Prabowo bertanggung jawab di bidang pendidikan, budaya Nama Kementerian Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) diubah. T
Di bagian pendidikan dan kebudayaan, sekolah dasar dan menengah disediakan oleh Kementerian Pendidikan. Kementerian Pendidikan Tinggi Ada tiga nama: Kementerian Sains dan Teknologi dan Kementerian Kebudayaan.