Yudhy.Net, Jakarta Pastinya Anda pernah tidur nyenyak dan tiba-tiba terbangun. Perlu ke kamar mandi, cuaca panas atau ada suara bising dari luar. Tapi gimana jadinya, kamu nggak bisa tidur lagi, jadi harus begadang sampai pagi! Apakah ini juga berhubungan dengan pengalaman Anda? Atau apakah Anda sering mengalami hal seperti itu?
Tidur gelisah bisa menyusahkan. Hal ini bisa membuat Anda mengantuk dan tidak bisa berkonsentrasi dalam beraktivitas keesokan harinya. Lantas, bagaimana caranya agar bisa kembali tidur nyenyak saat terbangun di malam hari? Lihatlah beberapa saran!
Godaan terbesar saat terbangun di malam hari adalah segera meraih ponsel. Faktanya, layar gadget bisa memancarkan cahaya biru yang dapat menghambat produksi melatonin, hormon pengatur siklus tidur. Sinar ini mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk bangun, bukan tidur. Sebuah studi dalam Journal of Applied Psychology menemukan bahwa paparan cahaya biru sebelum tidur memperburuk kualitas tidur seseorang.
Selain itu, aktivitas seperti membuka media sosial atau membalas pesan di ponsel dapat merangsang otak untuk aktif sehingga membuat kita lebih sulit untuk tertidur kembali. Jadi sebisa mungkin jauhi ponsel saat terjaga di malam hari. Jika Anda ingin melihat sesuatu, cobalah mode Night Shift atau pengaturan layar yang mengurangi cahaya biru sehingga tidak terlalu memengaruhi mata dan otak Anda.
Jika Anda masih sulit tidur, coba dengarkan musik yang menenangkan atau suara alam melalui aplikasi tidur. Telah terbukti secara ilmiah bahwa musik lembut atau suara alam seperti derasnya air dan angin memperlambat detak jantung dan membantu tubuh rileks. Menurut studi Frontiers in Psychology, mendengarkan musik santai sebelum tidur meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan tingkat kecemasan.
Saat ini sudah banyak tersedia aplikasi di ponsel yang menyediakan berbagai macam suara yang menenangkan, mulai dari suara hujan hingga suara deburan ombak laut. Anda dapat mencoba beberapa aplikasi populer seperti Calm atau Headspace. Fitur pengatur waktu pada aplikasi ini memungkinkan Anda mematikan suara secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu khawatir saat bangun tidur kembali hanya mendapati musik atau suara dimatikan.
Saat Anda sulit tidur, tubuh dan pikiran Anda sering kali berada dalam kondisi stres. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui teknik pernapasan dalam dan relaksasi otot. Misalnya saja teknik pernafasan 4-7-8 yang dikemukakan oleh Dr. Andrew Weil, pakar kesehatan integratif.
Cara ini dilakukan dengan menarik napas selama 4 detik, menahan napas selama 7 detik, dan membuang napas perlahan selama 8 detik. Dengan melakukan hal ini beberapa kali Anda akan merasakan tubuh Anda semakin rileks.
Selain itu, relaksasi otot progresif juga bisa menjadi metode yang efektif. Mulailah dengan mengencangkan otot kaki selama beberapa detik, lalu lepaskan. Lanjutkan ke bagian tubuh lainnya seperti betis, paha dan wajah. Fokus pada perasaan rileks saat otot melepaskan ketegangan. Cara ini membantu transisi tubuh dan otak dari keadaan stres ke keadaan rileks, yang penting untuk kembali tidur.
Saat terbangun di malam hari, biasanya Anda melihat jam untuk mengetahui sudah berapa lama Anda terjaga. Namun, hal ini bukanlah kebiasaan yang baik karena akan meningkatkan kecemasan dan membuat Anda bertanya-tanya berapa banyak waktu tidur yang hilang. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Behavioral Sleep Medicine menemukan bahwa kekhawatiran tidak bisa tidur memperburuk insomnia.
Jika Anda sering melihat jam, cobalah menjauhkannya atau menutupinya agar tidak terlihat. Jangan fokus pada waktu, tetapi fokuslah pada tubuh dan upaya Anda untuk kembali tidur. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah rileks tanpa tekanan waktu yang membuat Anda semakin sulit tertidur.
Cobalah beberapa tips di atas yang dapat memandu Anda kembali mendapatkan tidur malam yang nyenyak saat terbangun di malam hari. Menjaga istirahat malam yang optimal akan menjaga kesehatan tubuh.