Tingkatkan Kesadaran soal Kanker Lewat Seni, YKI Bakal Gelar Pergelaran Musikal

Tingkatkan Kesadaran soal Kanker Lewat Seni, YKI Bakal Gelar Pergelaran Musikal

Yudhy.Net, Jakarta Ada banyak cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker. Kali ini Yayasan Kanker Indonesia (YKI) akan melakukan pendekatan artistik melalui pertunjukan musik bertajuk Nuraniku Perjuanganku pada 20 Agustus 2024 di Djakarta Ballroom Theatre.

Dalam pertunjukan musik ini, YKI mengundang banyak grup untuk turut serta dalam pertunjukannya. Mulai dari penyintas kanker, dokter onkologi hingga berbagai artis ternama.

Isyana Sarasvati dan Vidi Aldiano juga akan tampil di acara tersebut, menurut penggagas pertunjukan musik Nuraniku Perjuanganku, Poppy Hayono Isman.

Pertunjukan musik ini akan terdiri dari 10 babak yang berdurasi sekitar 150 menit. Pertunjukan ini akan memiliki format kreatif dan menggambarkan kesadaran para penyintas, dokter, keluarga, dan relawan yang berjuang menghadapi kanker.

Untuk persiapan pementasan ini, Ketua Panitia Mohammad Reza Irawan mengungkapkan, para artis mulai melakukan persiapan sejak Januari 2024. Setelah lebih dari enam bulan persiapan, kami berharap mereka bisa menampilkan penampilan yang baik di hadapan penonton.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum YKI, Profesor Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, juga mengaku senang YKI bisa kembali menampilkan pertunjukan musik Nuraniku Perjuanganku untuk kedua kalinya secara live.

“Yang pertama online dan tahun ini live,” kata Aru.

 

YKI sebagai organisasi independen juga mengadakan acara penggalangan dana untuk kegiatan paliatif dan advokasi kanker. 

Bagi YKI, kegiatan mengedukasi masyarakat bahwa kanker bisa disembuhkan asalkan terdeteksi sejak dini harus tercermin di masyarakat. 

“Motto YKI adalah penyakit kanker bisa disembuhkan asalkan terdeteksi sejak dini,” tegas Aru.

Jika diketahui pada tahap awal, hal ini memungkinkan pengobatan lebih mudah dan tingkat kesembuhan lebih tinggi. Misalnya pada kanker payudara stadium awal, dimana benjolannya sebesar kacang tanah, tidak diperlukan kemoterapi, biasanya hanya radiasi.

Sayangnya, 70 persen kasus kanker di Indonesia berada pada stadium 3 dan 4.

“Jika berobat ke dokter pada stadium lanjut tentu biayanya mahal, prosesnya melelahkan dan tidak mengarah pada kesembuhan sebagaimana mestinya,” kata Aru.

Oleh karena itu, YKI akan terus menekankan pentingnya deteksi dini penyakit kanker agar dapat terdeteksi sejak dini. 

Berbicara tentang musik untuk pasien kanker, Aru mengatakan bahwa musik dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan. Aru mengatakan musik telah menjadi oase dalam perjalanan penuh tantangan menuju pengobatan kanker.

“Terkadang musik menjadi ‘obat’ bagi mereka yang sedang sakit dan membutuhkan dukungan dalam hidup,” kata Aru.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *