Yudhy.Net, Jakarta – Belakangan ini ramai pemberitaan di media sosial tentang studio game Brandoville Studio yang tengah menjadi sorotan karena dugaan pelecehan karyawan.
Berita ini muncul setelah berbagai laporan dari mantan karyawan studio game tersebut, dan Cherry Lai, salah satu pemilik dan istri CEO Brandoville Studio, langsung menjadi hit di platform media sosial X.
Berdasarkan berbagai tweet dan laporan dari mantan karyawannya, Brandoville Studio diduga melakukan pelecehan atau pelecehan verbal dan fisik.
Sejumlah mantan karyawan mengaku mengalami berbagai bentuk pelecehan sebagai hukuman karena tidak mematuhi aturan studio. Ini menjijikkan dan harus ditangani di pengadilan, Cherry Lai dari studio Brandoville melecehkan karyawannya:https://t.co/7qudhxMY1EBrandoville, sebelumnya bagian dari Lemon Sky, mengalami skandal besar pada tahun 2021 tentang kondisi kerja yang buruk. (Penyalahgunaan dan menyakiti diri sendiri) — Bisher Dokkmak (@Bisher_d790) 9 September 2024
“Saya pernah lihat Shie marah-marah dan melempar mangkuk ke arah Krista. Itu bukan sekedar rumor,” ujar mantan karyawan tersebut. “Suatu ketika ada tamu datang dari Kanada, kami diajak ke lobi. Itu pertama kalinya aku melihat Cherry marah.”
LAIN LAIN LAIN LAIN LAIN LAIN KELOLA “Cherry,” Apakah kalian bekerja keras? Saya akan bekerja lebih keras! Apakah kalian terlambat menyelesaikannya? Aku akan menyelesaikannya nanti! Apakah Anda mulai bekerja lebih awal? Saya akan mulai lebih awal!”
Brandoville Studio sekarang ditutup. Studio game tersebut terlibat dalam Fight Night Champion, NBA Live 10, FIFA Soccer 10, dan FIFA 07 sebelum gulung tikar.
Namun kabar terbaru Cherry Lagi telah membuka studio game baru bernama Lailai Studios bersama suaminya. Situs web LaiLai Studios saat ini tidak tersedia.
Di media sosial, netizen membagikan berbagai tindakan ekstrem yang diduga dilakukan para eksekutif studio Brandoville terhadap karyawannya, antara lain: Harus dipukul dan ditegur sebanyak 100 kali Masuk kantor jam 2 pagi. Bersumpah untuk menuruti semua perintah yang ditahan THR. Pemotongan gaji Dipaksa pindah rumah Dilarang menghubungi keluarga akan dibangun Bahkan jika orang tua sudah meninggal, mereka tidak bisa pergi berlibur
Masalah ini telah memicu perdebatan luas mengenai etika manajemen studio game dan perlunya perlindungan yang lebih baik bagi pekerja di industri ini.
Di sisi lain, internet dan media sosial telah meningkatkan jumlah tindakan kekerasan, terutama terhadap perempuan dan anak perempuan.
Berdasarkan data SAFEnet Indonesia, pada tahun 2024 kekerasan berbasis gender (KBGO) di Indonesia meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Khususnya pada triwulan I 2023 sebanyak 118 kasus, pada triwulan I 2024 sebanyak 480 kasus.
Terkait hal ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan kelompok korban KBGO terbesar adalah mereka yang berusia 18-25 tahun. Rinciannya 272 kasus atau 57 persen, disusul 123 kasus atau 26 persen pada anak di bawah 18 tahun.
“Kasus yang timbul dari pelecehan dan eksploitasi seksual terhadap perempuan dan anak secara online serta penyebaran konten intim tanpa persetujuan merupakan bentuk KBGO yang mudah. Siapapun bisa mengalaminya, tapi hanya sedikit solusi yang adil,” kata Bintang, Jumat (7). /12).
Menyikapi hal tersebut, KemenPPPA terus berupaya menciptakan sinergi dan kerja sama untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai jenis kekerasan online.
“Penting untuk mendorong perempuan dan anak Indonesia untuk menggunakan teknologi digital secara tepat. “Dengan dibekali kemampuan literasi digital yang baik, perempuan dan anak dapat melindungi dirinya dari berbagai kejahatan di dunia digital,” ujarnya.
Dalam dialog interaktif di Jakarta, pada Kamis, 11 Juli 2024, telah dilakukan penandatanganan Piagam Komitmen Bersama. Piagam ini berisi tentang sinergi, kerja sama, dan aksi bersama untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai kekerasan online.
Piagam tersebut ditandatangani oleh Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Direktur Program dan Produksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Mistam, perwakilan kementerian/lembaga, dunia usaha, masyarakat, mitra pembangunan, akademisi dan Anak-anak. Forum.
“Hari ini, kami kembali berkomitmen melalui aksi bersama multipihak untuk memperkuat berbagai upaya pencegahan sebagai sumber utama memutus siklus kekerasan terhadap perempuan dan anak.”
“Mari kita mengambil langkah nyata untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan, khususnya di Internet,” kata Bintang.