Virus HMPV Apakah Sudah di Indonesia? Menkes Akui Ditemukan pada Anak-Anak, Tapi Jangan Panik

Virus HMPV Apakah Sudah di Indonesia? Menkes Akui Ditemukan pada Anak-Anak, Tapi Jangan Panik

Yudhy.Net, Jakarta – Human metapneumovirus (HMPV) yang belakangan menjadi perhatian global pasca peningkatan kasus di China, kini juga ditemukan di Indonesia. Anak-anak terlibat dalam semua urusan negara.

Meski demikian, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meyakinkan masyarakat tidak perlu khawatir karena virus HMPV bukanlah ancaman baru.

Menteri Kesehatan Budi mengatakan, “HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, memang ada. Kemarin saya sendiri melihat data beberapa laboratorium, ternyata banyak anak-anaknya. Terkena HMPV”, 

Buddhi mengatakan HMPV bukanlah virus baru seperti Covid-19. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dan sejak itu menyebar ke seluruh dunia. Sistem kekebalan tubuh manusia sudah mengenali virus ini, sehingga mampu merespons dengan baik.

Sejauh ini tidak terjadi apa-apa. Tidak ada peningkatan kasus HMPV di China, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa, 7 Januari 2024 seperti dikutip Sehat Negeriku.

Soal laporan peningkatan kasus HMPV di China, Budi mengatakan informasi tersebut tidak benar. Menurut dia, data menunjukkan virus yang sedang naik daun di Tanah Air adalah jenis H1N1 atau common cold, dan bukan human metapneumovirus HMPV.

Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Saya sudah lihat datanya, yang meningkat di China bukan HMPV, tapi common cold. HMPV paling banyak ketiga di sana. Jadi informasi itu tidak benar,” kata Menkes

HMPV memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, dan kesulitan bernapas. Kebanyakan pasien dapat sembuh dengan sendirinya, tanpa memerlukan perawatan khusus. Virus ini menular melalui droplet atau tetesan air liur orang yang terinfeksi.

“HMPV bukanlah virus yang mematikan. Mudah dan bisa diatasi oleh tubuh saja,” kata Budi.

Namun kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit penyerta akan tetap berhati-hati.

Sebagai upaya preventif, Menteri Kesehatan Budi menghimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti rutin mencuci tangan, memakai masker saat sakit, dan istirahat yang cukup. Jika muncul gejala mencurigakan, segera hubungi tenaga medis.

“Yang terpenting tetap tenang dan waspada. Dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, kita bisa mengendalikan virus ini dengan baik,” pungkas Buddhi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *