Yudhy Network
Beranda Lifestyle Wakili Indonesia, Film Women From Rote Island Butuh Viral agar Dilirik Juri Oscar 2025

Wakili Indonesia, Film Women From Rote Island Butuh Viral agar Dilirik Juri Oscar 2025

Yudhy.Net, Jakarta – Indonesia kembali mengirimkan perwakilannya untuk bersaing dalam kategori Film Panjang Internasional Terbaik di Oscar 2025. Women From Rote Island diharapkan bisa tampil lebih kuat lagi dibandingkan film-film Indonesia sebelumnya.

Film yang diproduksi pada tahun 2022 dengan biaya sekitar Rp 14 miliar ini sejauh ini telah meraih 40 penghargaan dari berbagai pihak, termasuk Festival Film Internasional Busan 2023 dan empat Piala Citra dari Festival Film Indonesia 2023, kata Jeremias Nyangoen. isu kekerasan seksual sebagai isu utama.

Film berdurasi hampir dua jam versi Indonesia yang dibintangi Linda Adoe, Irma Rihi, Bani Sallum Ratu Ke, dan Van Jhoov ini menyajikan gambaran permasalahan dari sudut pandang penyintas kekerasan seksual. Dengan adegan wanita telanjang berjalan menuju laut, penonton dibuat berang dan penasaran dengan cerita yang ditawarkan.

Dialog tersebut diucapkan dalam bahasa Rote, Nusa Tenggara Timur, bahasa daerah. Anda tidak perlu khawatir tidak memahaminya, karena seluruh adegan sudah diberi subtitle. 

Ditujukan untuk penonton berusia di atas 17 tahun, film ini menawarkan alur cerita yang pas, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Meskipun terkadang terasa terputus-putus, setiap adegan membantu membangun keseluruhan cerita. Pesannya juga sangat kuat, tidak hanya untuk penonton Indonesia.

“Kami ingin sampaikan bahwa film ini bukan hanya untuk Rote saja, tapi untuk Indonesia, Myanmar, India, Afrika Selatan, teman-teman di Australia. Dengan bentuk-bentuk pelecehan, bahkan pemerkosaan dan pembunuhan, tidak hanya terhadap perempuan, tapi juga terhadap laki-laki.” Atas nama kemanusiaan dan atas nama segalanya, kita berusaha mengurangi permasalahan ini,” kata Jeremias, Sabtu malam, 7 Desember 2024, usai menonton film Perempuan Kabinet Merah Putih dari Pulau Rote di Jakarta.

 

Produser Rizka Shakira berharap Women From Rote mendapat banyak dukungan nyata, setidaknya bisa viral di media sosial dan mempengaruhi dunia hingga mampu menyita perhatian di tahun 2025. Pengundian juri Oscar. Menurutnya, posisi film tersebut saat ini berada pada posisi finalis ke-85 dan ke-85 di Tanah Air.

“Hari ini H-2 kita memilih dunia. Yang bisa memilih adalah anggota Akademi Dunia. Jadi dengan rendah hati kami mohon kepada bapak/ibu bagaimana mereka bisa membantu mempromosikan dan memberitakan kedutaan besar Indonesia dimanapun di dunia. dunia,” ujar beberapa menteri yang datang menyaksikan, di hadapan beberapa wakil menteri dan duta besar.

Dijelaskan Rizka, promosi film menjadi unsur yang paling banyak memangkas anggaran untuk mengikuti Oscar. Komite Academy Awards juga menetapkan peraturan mengenai standar promosi untuk film-film yang berpartisipasi, termasuk penempatan poster, penggunaan layanan penerbitan internasional, dan pemutaran film. Pihaknya harus menerapkan strategi cerdik agar karyanya bisa dilirik tanpa harus merogoh kocek sendiri.

Jadi yang pertama bisa dilakukan adalah mempromosikan seluruh kedutaan besar Indonesia di dunia. Besok (hari ini) kampanyenya akan mengangkat berita di dunia masing-masing, tambah Rizka.

 

Pihaknya juga mengharapkan partisipasi masyarakat di media sosial menjelang masa pemungutan suara pendahuluan pada 9-13 Desember 2024. Respon masif terhadap film tersebut diharapkan dapat menggugah rasa penasaran para juri. Pasalnya, dari 85 film terpilih, anggota atau juri hanya bisa menyaksikan 15 film. 

“Jika mereka melihat masyarakat Indonesia mengapresiasi film ini dan populasi kita besar, saya kira setidaknya masyarakat bisa membantu melalui media sosial agar menjadi viral, live, membuat perbincangan di berbagai platform media sosial.” ucap Rizka lagi.

Permintaan tersebut direspon baik oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Katanya, “Hal ini sudah kami sampaikan kepada Kabinet Merah Putih yang sedang kita pantau dan sudah disetujui juga oleh Presiden Pak Prabowo. Kita harapkan dalam beberapa hari ini bisa keluar. Tadi juga di KBRI dan juga. mereka yang memilih adalah mereka yang memiliki anggota penghargaan akademi dunia ».

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menambahkan, film tersebut membuktikan bahwa budaya adalah aset utama negara. Ia mengatakan pemerintah bekerja sama untuk mendukung sineas Indonesia, termasuk perwakilan Oscar Indonesia. “Pemerintah bekerja sama termasuk Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan lainnya untuk mendukung penuh film ini,” kata Riefky.

Women From Rote Island merupakan genre drama thriller yang menceritakan kisah nyata tentang kekerasan seksual. Selain itu, film ini juga menonjolkan keindahan alam Rote Ndao dan sutradaranya menggunakan teknik kamera long shot.

Kemudian kekayaan alam yang terlihat di film tersebut mulai dari perbukitan dengan langit biru yang mempesona hingga pantai. Jeremias Nyangoen juga menampilkan adat dan budaya Rote, keindahan kain tenun dan rumah hunian yang masih terbuat dari kayu dan bambu.

Menurut situs resmi Lembaga Sensor Film Indonesia, film tersebut bercerita tentang seorang ibu tunggal bernama Orpa. Dia harus menghidupi ketiga anaknya setelah kematian suaminya.

Orpas harus menghadapi diskriminasi gender dan stigma sosial yang terkait dengan perempuan dan orang tua tunggal. Ia pun harus menghadapi kenyataan bahwa putrinya Marta memiliki luka emosional yang sulit disembuhkan.

Sutradara mengatakan, dalam Wanita Dari Pulau Rote, 90% karakternya diperankan oleh aktor yang belum pernah berakting di film. Kemudian mereka melalui proses latihan yang panjang untuk bisa bermain bagus.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan