Yudhy Network
Beranda Kesehatan WHO Soroti Kesalahan Diagnosis yang Sebabkan 16 Persen Situasi Berbahaya Setiap Tahun

WHO Soroti Kesalahan Diagnosis yang Sebabkan 16 Persen Situasi Berbahaya Setiap Tahun

Laporan jurnalis Yudhy.Net.com, Aisyah Nursyamsi

Yudhy.Net.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan kesalahan diagnosis terjadi setiap tahun, yang diperkirakan menyebabkan 16 persen situasi berbahaya dalam layanan kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah.

Data menunjukkan bahwa sebagian besar orang dewasa akan mengalami setidaknya satu kesalahan diagnosis dalam hidup mereka.

Hal ini dapat menyebabkan kesehatan yang buruk dalam jangka panjang, peningkatan biaya perawatan kesehatan, atau bahkan kematian yang dapat dicegah.

“Diagnosis yang tepat pada waktu yang tepat adalah dasar bagi perawatan medis yang aman dan efektif. “Kesalahan diagnosis dapat menyebabkan cedera serius dan bahkan kematian,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus. . 

Melaporkan dari situs resmi WHO Kesalahan diagnostik terjadi ketika diagnosis tertunda, salah, diabaikan, atau salah komunikasi.

Hal ini dapat terjadi pada setiap tahap kehidupan pasien. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mendesak semua pemangku kepentingan untuk “melakukannya dengan benar, melakukannya dengan aman!” sebagai bagian dari kampanye Hari Keselamatan Pasien Sedunia pada 17 September. 

Tema “meningkatkan diagnostik untuk keselamatan pasien” dipilih setelah berkonsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Dari pasien hingga pengambil keputusan, untuk menyoroti bagaimana masing-masing pihak memiliki peran penting dalam mengurangi risiko dan dampak kesalahan diagnostik.

“Mengurangi risiko ini memerlukan kolaborasi antara pejabat dan pemimpin kesehatan, pembuat kebijakan dan regulator, masyarakat sipil dan sektor swasta, dan yang paling penting, pasien dan keluarga mereka,” kata Dr. Tedro

WHO juga menyatakan ada beberapa tindakan pencegahan. 

Seperti intervensi yang ditargetkan oleh pembuat kebijakan, pemimpin kesehatan, pejabat kesehatan, regulator, dan produsen produk medis.

Intervensi ini, yang secara aktif melibatkan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat sipil, dapat membantu mengurangi risiko kesalahan.

Para pembuat kebijakan perlu memastikan bahwa pedoman, protokol dan peraturan nasional sudah memadai dan diterapkan.

Serta anggaran dan sumber daya yang diperlukan yang dialokasikan. 

Manajer fasilitas dan program kesehatan harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung yang mendorong perbaikan berkelanjutan.

Dan pastikan sistem, standar, dan proses yang tepat sudah diterapkan. 

Manajer fasilitas dan program kesehatan juga harus memastikan bahwa peralatan dan teknologi diagnostik dipelihara dengan baik.

Serta segera menyampaikan umpan balik pengguna kepada produsen untuk memperbaiki sistem.

Pada tingkat individu, pasien dan keluarga harus berpartisipasi secara proaktif dalam proses diagnosis dengan berbagi gejala dan riwayat kesehatan lengkap.

Ajukan pertanyaan, sampaikan kekhawatiran, dan lacak hasil tes. 

Penyedia layanan kesehatan harus secara aktif melibatkan pasien sambil mengintegrasikan keahlian di semua tahap proses diagnostik.

WHO sedang mengembangkan model untuk mendukung penerapan intervensi keselamatan diagnostik. 

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan